Pemilih Muda 2024, Ini yang Dibutuhkan Kaum Muda Menurut Survei
Pemilih muda memasukkan kertas suara.
Ke depannya, perlu ada kerja sama berbagai pihak, termasuk media, organisasi masyarakat sipil, organisasi keagamaan, lembaga akademik, bahkan influencer media sosial untuk menyebarluaskan informasi tentang penyelenggaraan pemilu secara menyeluruh.
Jangan sampai sosialisasi dilakukan ketika waktunya sudah mepet dengan hari pemungutan suara. Dan jangan hanya fokus mendorong anak muda mencoblos di hari H, seperti bekerja sama dengan tenants di mal-mal untuk memberikan diskon pada pembeli yang bisa menunjukkan jari bertintanya. Dorongan dan ajakan persuasif harus dimulai dari sekarang.
Pemilih muda makin kritis
Dalam setiap periode pemilu, hampir selalu ada kecenderungan perubahan dinamika dan tensi politik. Pada Pemilu 2019, misalnya, tensi politik kental dengan polarisasi agama sampai membuat orang memusuhi kerabatnya yang memiliki pilihan politik yang berbeda. Ini kemudian memicu terciptanya ujaran-ujaran kebencian terutama di media sosial.
Untuk Pemilu 2024, tren politik identitas berbasis agama kemungkinan besar akan meredup. Namun ada dua tantangan krusial lain yang akan terjadi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya