Senin, 10 Mar 2025, 20:40 WIB

Pemerintah Kabupaten Natuna Berjanji Membayar TPP ASN November dan Desember 2024

Nakes saat aksi damai di Kantor Bupati Natuna, Kepri, Senin (10/3/2025).

Foto: ANTARA

NATUNA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, berjanji membayar tambahan penghasilan pegawai (TPP) aparatur sipil negara (ASN) untuk November dan Desember 2024 yang belum dibayarkan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto, di Natuna, Senin (10/3), mengatakan bahwa TPP untuk November dan Desember tidak akan hangus dan akan dibayarkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

"Jika dana tunda salur dibayarkan oleh pemerintah pusat atau provinsi, kami akan membayarkan TPP November untuk seluruh ASN, tidak hanya tenaga kesehatan," ujar Boy di hadapan ASN tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan aksi damai di Kantor Bupati Natuna, Kepri, akibat TPP belum dibayarkan.

Dalam aksinya, selain meminta pembayaran TPP, para nakes juga meminta Pemkab Natuna mencabut kebijakan pemotongan TPP.Boy menjelaskan kebijakan pemotongan dikarenakan adanya efisiensi anggaran.

"Akan ada kajian lanjutan terkait pemotongan TPP dengan mempertimbangkan tingginya risiko tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien," kata Boy.

Ia menambahkan bahwa aksi damai yang berlangsung Senin siang pukul 13.30 WIB hingga 16.40 WIB berjalan tertib, dan aspirasi tenaga kesehatan telah ditampung.

"Perwakilan nakes kami undang ke dalam ruangan Ibu Bupati untuk berdiskusi. Kesimpulan dari pertemuan itu adalah TPP akan dibayarkan, dan kebijakan pemotongan TPP akan dikaji kembali," ucap dia.

Sementara itu, perwakilan tenaga kesehatan, Christeven, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Natuna, Cen Sui Lan, yang telah menerima mereka untuk menyampaikan aspirasi. Ia mengapresiasi komitmen Pemkab Natuna dalam membayarkan TPP 2024 yang belum dibayarkan.

Namun, ia mengaku kecewa karena Pemkab Natuna tidak berjanji untuk mencabut kebijakan pemotongan TPP.

"Ibu berjanji untuk meninjau ulang, tetapi tidak menjamin bahwa pemotongan akan dibatalkan. Ini berita yang kurang baik," ucap dia.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: