Pemerintah Harus Bangun Industri dan Teknologi Pangan di Wilayah Penghasil Pangan
"Pada setiap pekan, satu hari ada hari krowotan (suguhan khas masyarakat Jawa isinya berbagai macam umbi umbian) yang tidak boleh menyediakan roti gandum, tapi harus pangan lokal. Nah, ini kalau makin dimasifkan, dihubungkan dengan desa, nanti akan terus berkembang pangan lokal," kata Sigit.
Pembangunan industri pangan lokal harus dimulai dari permintaan sehingga kabupaten bisa menginisiasi permintaan terutama khusus untuk birokrasi hingga level kelurahan. Kalau mau dan mampu, pemerintah kabupaten juga bisa memberikan insentif bagi pengusaha yang menjual pangan lokal.
Setelah permintaan ada, desa didorong untuk memproduksi secara mandiri dan menjadi penyuplai yang semuanya bisa dikerjakan dengan optimalisasi dana desa. "Nanti level kabupaten membantu soal kemasan dan marketing ke pasar ritel. Pasti bisa kalau konsisten dari tahun ke tahun, dana desa untuk mendorong pangan lokal," kata Sigit.
Pembangunan sentra pangan lokal dipastikan akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga anak-anak di desa tidak akan ke kota menjadi kuli.
Yang jelas, impor pangan terutama gandum harus dikurangi karena akan makin mendesak pangan lokal dan makin bergantung negara lain. "Namanya bergantung pasti jelek, yang bagus ya mandiri. Kalau ada perubahan iklim, gandum harga naik, kita kelimpungan," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya