Pemerintah Amankan Stok Pangan
Foto: istimewaJAKARTA - Kementerian Pertanian menyiapkan langkah strategis untuk mengamankan produksi atau stok beras nasional dan harga pada saat musim panen raya padi pada Maret mendatang. Luas panen padi pada Maret mendatang atau puncak panen diperkirakan dua juta hektare.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan menurut pola musim di Indonesia, pada saat musim basah, produksi padi lebih besar dibandingkan musim kering. "Karena itu, diperlukan pengelolaan ketersediaan baik sehingga tidak ada gejolak permintaan dan gejolak harga di masyarakat," ujar Mentan dalam rapat Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi ) di Jakarta, Jumat (26/2).
Kostraling adalah pihak yang menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras sehingga maka pengelolaan yang profesional menjadi kunci keberhasilannya. Kostraling berperan menyerap gabah dan menjaga harga di tingktp petani. Kostraling menjadi andalan stok beras nasional.
"Kostraling adalah pioner dari penggilingan-penggilingan padi kecil dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) punya peran di dalamnya, kita bersinergi," tambah Mentan.
Mentan menerangkan di tengah pandemi Covid-19 ini, upaya memperkuat ketahanan pangan terus ditingkatkan. Salah satu kuncinya adalah memperkuat sinergitas yang lebih holistik sebagai upaya menghasilkan suatu terobosan dan dapat memotret segala tantangan.
Selain mengoptimalkan peran penggilingan-penggilingan padi kecil, peran Kostraling diharapkan juga dapat menjaga stok beras nasional, harga dan kualitas beras bahkan harus bisa melakukan ekspor.
"Saya minta Perpadi bantu saya, kita pahami apa yang ada. Saya berharap kepala dinas pertanian bersama Perpadi melihat mana yang harus di Kostralingkan. Kita punya peluang besar untuk melakukan akses pasar karena fenomena pandemi ini harga beras dunia naik, ini peluang bagi Indonesia," tegasnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menuturkan untuk mewujudkan Kostraling yang semakin modern dan pengelolaan yang semakin profesional, diperlukan dukungan pembiayaan memadai.
Perhatian pemerintah kepada penggilingan padi salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan Rice Milling Unit (RMU) dan mesin pengering terutama untuk kelompok tani pengelola penggilingan skala kecil dengan tujuan meningkatkan kualitas produk beras yang dihasilkan dan tentunya menjadikan mereka lebih modern.
"Pada 2020 sudah terbentuk 18 ribu Kostraling. Pemerintah menyediakan fasilitas modal dengan bunga rendah melalui dana KUR bagi usaha penggilingan padi," ujarnya.
Korporasi Petani
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso, mengatakan pihaknya mengambil bagian dalam program ini untuk menyerap gabah petani. Pihaknya mendukung upaya Kementan membangun korporasi petani.
Dia menilai komponen sinergi dengan melibatkan peran Perpadi atau penggilingan padi sudah tepat, ditambah lagi petani atau kelompok tani, perbankan, asuransi, pasar dan Bulog.
"Dengan demikian, perlu manajemen lapangan antara penggilingan padi dengan BUMDES dan koperasi sehingga korporasi petani bisa terwujud," tandasnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia