Pemegang Saham Restui Penjualan 39% Saham VIVA di MDIA
Jajaran Direksi Viva
Sementara itu, pengamat pasar modal Lucky Bayu Purnomo menilai langkah VIVA menjual saham MDIA dalam skema pelunasan seluruh utang Grup VIVA sebagai langkah yang cerdas dan inovatif di tengah-tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi. Sebab, tidak memberikan efek dilusi terhadap kepemilikan pemegang saham lainnya di MDIA serta tidak menyebabkan perubahan pengendalian terhadap MDIA dan entitas anaknya.
"Harga jugal beli saham MDIA dilakukan di atas nilai buku. Utang dapat di-manage dengan baik dan kendali atas MDIA tetap berada di tangan VIVA," tandas Lucky.
Lebih lanjut, penyelesaian utang secara komprehensif ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan kepada Grup VIVA, antara lain mengurangi kewajiban utang Perseroan dan Entitas Anak dalam denominasi USD sehingga menghilangkan risiko fluktuasi penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap valas dan biaya hedging.
Kedua, perbaikan posisi keuangan perseroan dengan meningkatnya ekuitas perseroan karena jual-beli saham obyek dilaksanakan dengan harga 158 rupiah per saham, lebih tinggi dari nilai buku.
Selain itu, neraca keuangan yang lebih sehat dan arus kas yang kuat akan memberikan keleluasaan kepada perseroan untuk mengembangkan bisnis di ranah media digital dengan memanfaatkan footprint dan inventory yang dimiliki ANTV dan tvOne.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya