Pemegang Saham Restui Penjualan 39% Saham VIVA di MDIA
Jajaran Direksi Viva
Foto: IstimewaJAKARTA- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Senin (15/3) telah menyetujui rencana perseroan untuk melakukan penjualan 39 persen saham di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), perusahaan induk stasiun televisi ANTV.
Besaran saham yang dilepas emiten media Grup Bakrie itu setara dengan 15,29 miliar saham kepada Reliance Capital International Limited (RCIL), pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA tersebut dilakukan dengan nilai 171,8 juta dollar AS, setara dengan 2,43 triliun rupiah atau 158 rupiah per saham.
Sebelumnya, dalam Tambahan Keterbukaan Informasi tertanggal 10 Maret 2021, manajemen VIVA menjelaskan bahwa transaksi penjualan saham MDIA merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang Grup VIVA berdasarkan Debt Settlement Agreement (DSA) yang ditandatangani pada tanggal 22 Desember 2020 yang lalu.
Di dalam DSA, Grup VIVA dan para kreditur telah menyepakati beberapa kesepakatan. Pertama, posisi akhir total pinjaman pokok VIVA yang terutang sebesar US$239.766.185,24 yang terdiri dari utang pokok berdasarkan Junior Facility Agreement sebesar US$78.371.904 dan utang pokok berdasarkan Senior Facility Agreement sebesar US$161.394.281,24.
Kedua, sebagian utang Senior Facility yang menjadi tanggung jawab ANTV akan diselesaikan melalui Fasilitas Refinancing yang akan diperoleh ANTV dari perbankan nasional sebesar 960 miliar rupiah atau setara dengan US$67.940.552,02 (Cash Settlement) dengan asumsi kurs tukar US$1 sama dengan 14.130 rupiah sesuai kurs tengah Bank Indonesia per 10 Desember 2020.
Ketiga, total utang pokok setelah dikurangi Cash Settlement sebesar US$171.825.633,22 atau setara dengan 2,43 triliun rupiah akan dibayarkan melalui transaksi penjualan saham MDIA.
Keempat, seluruh bunga dan biaya-biaya yang telah timbul dan belum dibayarkan sehubungan dengan Senior Facility dan Junior Facility dihapuskan.
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Anindya Novyan Bakrie usai RUPS mengatakan manajemen VIVA memastikan bahwa dengan cash settlement dan diselesaikannya transaksi penjualan saham MDIA akan menyebabkan utang perseroan menjadi lunas dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai harga penjualan minimal saham obyek.
"Dengan diselesaikannya transaksi penjualan saham ini, VIVA akan menjadi perseroan bebas utang - Debt free company," kata Anindya.
Langkah Cerdas
Sementara itu, pengamat pasar modal Lucky Bayu Purnomo menilai langkah VIVA menjual saham MDIA dalam skema pelunasan seluruh utang Grup VIVA sebagai langkah yang cerdas dan inovatif di tengah-tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi. Sebab, tidak memberikan efek dilusi terhadap kepemilikan pemegang saham lainnya di MDIA serta tidak menyebabkan perubahan pengendalian terhadap MDIA dan entitas anaknya.
"Harga jugal beli saham MDIA dilakukan di atas nilai buku. Utang dapat di-manage dengan baik dan kendali atas MDIA tetap berada di tangan VIVA," tandas Lucky.
Lebih lanjut, penyelesaian utang secara komprehensif ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan kepada Grup VIVA, antara lain mengurangi kewajiban utang Perseroan dan Entitas Anak dalam denominasi USD sehingga menghilangkan risiko fluktuasi penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap valas dan biaya hedging.
Kedua, perbaikan posisi keuangan perseroan dengan meningkatnya ekuitas perseroan karena jual-beli saham obyek dilaksanakan dengan harga 158 rupiah per saham, lebih tinggi dari nilai buku.
Selain itu, neraca keuangan yang lebih sehat dan arus kas yang kuat akan memberikan keleluasaan kepada perseroan untuk mengembangkan bisnis di ranah media digital dengan memanfaatkan footprint dan inventory yang dimiliki ANTV dan tvOne.
"Dengan level utang di CATV yang sangat sustainable, Grup VIVA menjadi semakin lincah bergerak mengembangkan bisnis media digital via entitas anak perusahaan dan portfolio bisnis digital lainnya," imbuh Anin.
- Baca Juga: Kemitraan Jadi Kunci Dongkrak Bisnis IKM
- Baca Juga: Indonesia Perlu Netral dalam Persaingan AS-Tiongkok
"Proses transformasi digital seluruh bisnis inti VIVA sudah kami mulai dan inisiatif diversifikasi konten-konten VIVA dan memperluas jangkauan (reach) nya melalui berbagai platform digital untuk memanjakan konsumen milenial dan centennial akan diluncurkan dalam waktu dekat," tambahnya.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Semen Padang FC Tahan Imbang Klub Malaysia Super League dengan Skor 2-2
- Kader Golkar DKI Diminta Bekerja Keras Menangkan Cagub Jakarta RIDO
- Menekraf Luncurkan Program Baru di Aceh
- Terus Bertambah, Polisi Tetapkan 22 Tersangka pada Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Komdigi
- Timnas MLBB Putri Raih Kemenangan Sempurna Pada Laga Perdana IESF 2024