Pemda Diminta Turut Serta Jaga Stok Pangan, Berikut Ini Rekomendasi Bapanas
Stabilisasi Harga I Bulog Optimistis Stok Beras Tahun Ini Lampaui Target
Foto: antaraJAKARTA – Pemerintah daerah (pemda) diminta terus memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Hal itu dimaksudkan agar harga kebutuhan pokok di daerah tidak bergejolak di periode akhir tahun ini.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Ariaf Prasetyo Adi, menegaskan kolaborasi antara pusat dan daerah selama lebih dua tahun terakhir terlihat sekali dampaknya. Di saat, dunia sedang kesulitan melakukan koordinasi mengenai pangan, di Indonesia bisa menghadapinya bersama-sama sejak Covid-19.
"Untuk itu, diimbau kepada seluruh pemerintah daerah memiliki CPPD," pintanya dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru 2024 yang digagas Bapanas di, Jakarta, Kamis (5/12).
Arief menegaskan tugas pemda bersama para pengusaha di daerah harus bersinergi di bidang pangan. Adapun Bapanas, lanjutnya, optimistis ketersediaan mayoritas pangan pokok strategis dalam kondisi aman dan cukup, terutama dalam menghadapi permintaan masyarakat di masa HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Terkait ketersediaan beras, dikatakannya stok di Perum Bulog mencapai 2,070 juta ton. Dengan jumlah stok tersebut, diyakini andil beras terhadap inflasi nasional dapat ditekan. Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan capaian itu merupakan buah dari kerja keras banyak pihak.
Suyamto optimistis hingga akhir tahun stok beras Bulog dapat mencapai dua juta ton, jauh melampaui target awal sebesar 1,2 juta ton. “Dengan kerja keras kita semuanya, khusus untuk beras, semua target pemerintah dapat dicapai Bulog. Ini menurut saya sangat bagus dan membuat tenang bagi masyarakat,” sebut Suyamto.
Pasokan Lancar
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso, meminta pemerintah tetap melaksanakan berbagai program agar dapat memberikan gairah bagi para pelaku usaha perberasan.
“Seperti disampaikan tadi bahwa perdagangan beras saat ini memang adem. Jadi kalau adem itu artinya tidak terlalu bergairah, tetapi tetap lancar. Kemarin agak sedikit panas menjelang pilkada, (ini) terus terang. Tapi sekarang sudah mulai adem. Kalau kita forecast sampai dengan akhir tahun ini pasti situasinya dapat dikatakan aman. Menurut perkiraan kami tidak akan terjadi gejolak,” kata Sutarto.
Lebih lanjut, Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati, menegaskan pihaknya siap jika program bantuan pangan penanganan stunting akan dilanjutkan. Dia beralasan perusahaan telah bekerja sama dengan para peternak mandiri.
- Baca Juga: OJK Atur Ulang Rahasia Bank, Ini yang Perlu Diketahui
- Baca Juga: Capaian Ekspor Nonmigas
"Pada saat ini posisi stok daging ayam dan telur di 20 ton. Kemudian untuk daging kerbau, dapat kami sampaikan bahwa saat ini stock in hand ada di 27.814 ton dengan harga sekitar 60 ribu rupiah per kilogram. Kemudian, daging sapi 4.269 ton di kisaran harga 80 ribu rupiah per kilogram. Gula pasir diperkirakan bahwa pada akhir Desember nanti akan ada kedatangan sekitar 62 ribu ton dalam bentuk raw sugar. Kami juga masih punya stock in hand gula kristal putih sekitar 20 ribu ton,” papar Nina.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 2 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...