Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelatih Evaluasi Debut Pasangan Anyar Fikri/Daniel dan Leo/Bagas di Japan Open

Foto : ANTARA/HO/PP PBSI

Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin saat berlaga di babak perempat final Japan Open 2024, Jumat (23/8/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat memberikan evaluasi terhadap debut dua pasangan anyar, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, yang sama-sama terhenti di babak semifinal turnamen BWF Super 750 Japan Open 2024, Sabtu.

"Dua wakil ganda putra bisa lolos ke semifinal Japan Open 2024 merupakan pencapaian yang cukup bagus. Mereka baru pertama kali dipasangkan, hanya masih ada kekurangan-kekurangan, karena antara latihan dan pertandingan itu lain," ungkap Aryono, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.

"Namun, saya lihat kedua pasangan ini sudah bisa saling mengisi. Dari segi komunikasi juga baik. Tentu saja tetap masih ada kekurangannya," ujarnya menambahkan.

Saat merinci apa aspek yang dinilai masih kurang dari kedua pasangan, Aryono mengatakan keduanya masih sering terlambat kapan seorang pemain harus bergerak ke depan atau ke belakang.

"Rotasinya belum bagus dan masih harus diperbaiki," kata Aryono.

Lebih lanjut, Aryono mengatakan bahwa segi teknik, kedua pasangan sudah cukup baik, tapi masih membutuhkan pematangan lagi.

"Terutama, di ganda putra itu permainan depan sangat penting. Servis dan terima servis itu penting. Sebab dengan servis dan terima servis yang baik, akan bisa menekan dan menyerang terus lawan. Sebab, kekuatan ganda-ganda kita adalah di serangan," jelas Aryono.

"Dari segi pertahanan kedua pasangan sudah baik. Cuma tetap harus diperbaiki dan ditambah variasinya," ujarnya menambahkan.

Beralih ke ganda putra yang lebih senior, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang gugur di babak perempat tinal Japan Open 2024, Aryono menilai kedua pemain belum bisa tampil optimal karena waktu persiapan setelah Olimpiade Paris 2024 sangat singkat.

"Untuk Fajar/Rian, mereka belum optimal karena belum cukup waktu persiapan dan berlatih setelah pulang dari Olimpiade Paris. Juga suasana hati dan pikiran setelah gagal di Olimpiade masih terbawa. Keduanya belum fokus ke pertandingan. Masih ada rasa kecewa dan sedih karena gagal di Olimpiade lalu," ungkap Aryono.

"Menurut saya bisa lolos ke delapan besar itu cukup lumayan baik buat Fajar/Rian. Walaupun itu performanya belum maksimal. Cuma untuk ke depannya keduanya harus bisa kembali fokus lagi. Ditambah lagi, meskipun ini bukan alasan, Rian juga lagi kena flu," imbuhnya.

Aryono pun berharap Fajar/Rian bisa bangkit dari kekalahan ini dan tampil lebih baik pada turnamen-turnamen mendatang.

"Setelah Olimpiade, mereka harus berjuang lagi. Karena di dunia bulutangkis itu harus terus menerus berlatih. Masih banyak kejuaraan di depan," kata Aryono.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top