Pelanggaran Pemasangan APK Naik Dua Kali Lipat
Sejumlah spanduk calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang terikat pada pagar Tol Kebon Jeruk di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (13/11).
Foto: ANTARA/Risky SyukurJAKARTA – Jakarta Barat mencapat bahwa menjelang pelaksanaan Pilkada Jakarta telah terjadi peningkatan pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye (APK) sampai dua kali lipat. Pekan lalu Kamis (7/11) terjadi 300 pelanggaran pemasangan APK. “Tapi kini sudah menjadi 600 pelanggaran,” tandas anggota Bawaslu Jakbar, Abdul Roup, Rabu (12/11).
Ini ironi karena tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil, sudah sempat menurunkan APK yang melanggar aturan. Namun, jelas Abdul, di tempat yang sama tim sukses pasangan calon lain kembali memasang APK.
Jumlah pelanggaran APK dinamis. Ada beberapa yang sudah diturunkan, tapi muncul lagi. Dia member contoh, hari ini yang melanggar paslon tertentu, lalu diturunkan. Kemudian muncul lagi APK dari paslon lainnya di lokasi yang sama.
Adapun lokasi-lokasi pelanggaran pemasangan APK terutama terjadi di jembatan penyeberangan orang, jalan bebas hambatan, dan fasilitas publik.
“Intinya, pelanggarannya malah bertambah, khususnya di tempat-tempat seperti JPO dan jalan bebas hambatan,” tambah Abdul.
Dia menegaskan bahwa Bawaslu Jakarta Barat hanya memberikan rekomendasi penertiban kepada KPU setempat. Jadi, nanti KPU yang memberi rekomendasi ke partai atau tim sukses paslon untuk menurunkan.
Penertiban akan dilakukan secara serentak saat masa tenang 25 November pukul 00.00 WIB. “Sekarang sudah mulai dipetakan. Nanti pas tanggal 25 November baru kita bersihkan,” tandasnya.
Koordinator Divisi Hukum, Pendidikan dan Pelatihan Bawaslu Jakarta, Sakhroji, menambahkan, untuk pembersihan APK pada masa tenang dilakukan bersama. “Kita sudah berkoordinasi dengan KPU, Satpol PP dan pemerintah daerah. Kita akan turun bersama pada malam tanggal 25 untuk menertibkan semua APK,” taqndasnya.
Sakhroji menegaskan pada masa tenang dilarang memasang APK dan harus diturunkan. Karena itu diharapkan para pasangan calon tidak lagi berkampanye saat masa tenang. Dia juga akan patroli pengawasan, pada hari tenang tanggal 24, 25, 26 November. “Tiga hari tersebut tidak ada kampanye,” tegas Sakhroji.
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 5 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
Berita Terkini
- Media Inggris The Guardian Keluar dari Platform X, Rasisme dan Teori Konspirasi Jadi Alasan
- Proyek Transportasi Massal Modern Berkelanjutan Surabaya-Sidoarjo Bernilai Rp 3,6 Trilliun Siap Dilelang Tahun Depan
- Rupiah Melemah Setelah Rilis IHK AS Oktober 2024
- BPBD: Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Keringan
- 7 Tahanan Kabur, Komisi XII DPR Sidak Rutan Salemba