Pelaku Wisata Dituntut Inovatif dan Adaptif
Ilustrasi - Destinasi wisata Kota Bogor yakni Kebun Raya Bogor.
Foto: ANTARA/Shabrina ZakariaBOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mengajak pelaku pariwisata untuk berinovasi, bersinergi, dan berkolaborasi demi kemajuan pariwisata.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, penting untuk meningkatkan kesadaran seluruh pihak berinovasi pariwisata.
Itu harus dilakukan para pelaku wisata, pemerintah, maupun pemangku kepentingan lainnya terhadap potensi pariwisata Kota Bogor. “Pariwisata tidak boleh terjebak pada kondisi saat ini,” ujarnya. Pariwisata harusterus beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi, media sosial, serta berbagai platform digital.
- Baca Juga: Menerapkan Sistem Merit untuk ASN
- Baca Juga: Tim Transisi Pram-Doel: Anggaran Makan ASN Bisa Dihemat
Pariwisata juga terus tetap mengedepankan keunikan lokal seperti wisata sains, pertanian, balai-balai penelitian, dan museum yang hanya ada di Kota Bogor.
Hery juga menyoroti berbagai tantangan yang perlu diatasi, agar pelaku pariwisata Kota Bogor dapat memaksimalkan potensi tersebut. Misalnya, melalui kolaborasi dan penyusunan road map pariwisata yang terintegrasi.
Lebih jauh disampaikan, kehadiran kereta cepat Woosh, perpindahan Ibu Kota Negara, hingga perkembangan pariwisata di wilayah Kabupaten Bogor yang memberi kemudahan bagi wisatawan. Pariwisata harus adaptasi semua itu.
“Kita tentunya perlu bersinergi, berdiskusi, dan mengenali masalahpariwisata,” tandasnya. Dengan perencanaan induk yang matang, Kota Bogor bisa menyusun strategi-strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
Hery berharap, kondisi yang ada saat ini dapat menyadarkan insan-insan perhotelan, restoran, wisata, dan travel bahwa pariwisata tidak bisa lagi berbisnis dengan biasa. Dia mengingatkan harus mulai berpikir yang mesti dikeluarkan dengan ide-ide segar. Juga dengan inovasi agar bisa bertahan dan kemudian baru meningkatkan.
“Saya kira masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Kita nggak mungkin hanya mengandalkan wisata-wisata alam yang masif,” ucapnya. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 2 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
- 3 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 4 Ketua Majelis Rektor: Rencana Kampus Kelola Tambang Jangan Jadi Masalah Baru
- 5 Berpotensi Kembali Terkoreksi Jelang Akhir Pekan
Berita Terkini
- Relawan Petugas Pembebasan Bersyarat Jepang yang Berjasa Turunkan Angka Kejahatan
- Tutup Kebijakan Impor Pangan dengan Kenakan Tarif Tinggi
- Iming-iming yang Sangat Menarik, Trump Tawarkan Pajak Lebih Rendah ke Investor yang Masuk ke AS
- UNICEF Sebut 242 Juta Murid Sekolah Terdampak Guncangan Iklim pada 2024
- Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar