Pelabuhan Cirebon Optimalkan Layanan Digital
Implementasi aplikasi Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM) di pelabuhan.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Dalam rangka optimalisasi pelayanan kepada pengguna jasa, Kantor KSOP Kelas II Cirebon berkolaborasi dengan PT. Pelindo menerapkan digitalisasi di lingkungan pelabuhan. Salah satunya dengan implementasi aplikasi Single Truck Identification Data (STID) dan Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat (SIMON TKBM).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hartanto, mengungkapkan digitalisasi dan simplifikasi bisnis proses merupakan salah satu upaya Kementerian Perhubungan dalam melakukan pengawasan.
"Dengan demikian, diharapkan Pelabuhan Indonesia dapat menjadi pusat distribusi logistik yang efektif dan efisien, yang nantinya tentu akan berdampak pada meningkatnya perekonomian nasional dan daya saing global," ujar Capt. Hartanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/7).
Karena itu, tambahnya, implementasi aplikasi STID dan SIMON TKBM pada 46 (empat puluh enam) Pelabuhan di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi semua pelaku bisnis, meningkatkan kinerja pelayanan operasional Pelabuhan, low cost logistic, sterilisasi, serta meningkatkan keamanan dan keselamatan orang dan barang di area Pelabuhan.
Hartanto juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan pelayanan optimal di Pelabuhan. Menurutnya, kolaborasi merupakan kunci utama dalam mensinergikan pelayanan yang berintegritas di Pelabuhan.
"Dengan adanya kolaborasi kita telah menurunkan ego sektoral masing-masing Lembaga guna memudahkan para pelaku usaha menjalankan bisnisnya dan dapat melakukan kontrol serta pengawasan pergerakan logistik dari hulu ke hilir secara efektif dan efisien bagi semua komoditi barang kebutuhan domestik hingga sumberdaya alam," tegasnya.
Selain itu, Hartanto menyampaikan, saat ini Indonesia dipercaya oleh beberapa negara untuk menjadi benchmarking terkait penerapan digitalisasi Pelabuhan, antara lain oleh Tanzania, Zanzibar, Brunei Darusalam, serta Timor Leste.
"Tentu kita boleh berbangga, tetapi kita tidak boleh cepat puas dan harus terus meningkatkan kapabilitas kita bersama," katanya.
Sementara itu, pada kesempatan sama, Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon, Een Nuraini Saidah, menyampaikan bahwa Penerapan Aplikasi STID dan SIMON TKBM ini dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional dengan Rencana Aksi Penataan Ekosistem Logistik Nasional 2020-2024, yang bertujuan untuk mempermudah kolaborasi di Pelabuhan dan mendorong setiap entitas di Pelabuhan untuk melakukan digitalisasi.
Een menjelaskan Pelabuhan Cirebon termasuk salah satu dari 46 (empat puluh enam) Pelabuhan yang masuk dalam program Rencana Aksi tersebut dan dalam rapor Stranas PK, Pelabuhan Cirebon masih berstatus warna kuning.
Terkait dengan penerapan aplikasi SIMON TKBM, Een menerangkan, bahwa di Pelabuhan Cirebon saat ini sebanyak 170 orang dari total 278 orang TKBM telah teregistrasi ke dalam aplikasi tersebut. Sedangkan terkait penerapan aplikasi STID di Pelabuhan Cirebon, hingga 24 Juli 2024 tercatat sebanyak 601 unit truk non peti kemas diberikan kartu STID dari total sebanyak 772 unit truk yang telah teregistrasi.
Berdasarkan data PT. Pelindo, Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan pertama kali yang menerapkan STID untuk truk jenis non peti kemas serta telah menggunakan STID Ultimate (satu kartu sudah termasuk SPMK).
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Nelayan Jangan Melaut, BMKG: Siklon 98S Picu Gelombang Tinggi di Jatim dan Bali
- Tiongkok Sampaikan Dukacita Atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Serbia Hukum Penjara 14 Tahun Ayah dari Remaja yang Bunuh Teman-temannya di Sekolah
- Pecat Pelatih Fonseca, AC Milan Tunjuk Conceicao
- Mantan Dirjen ESDM Didakwa Terlibat dan Terima Uang di Kasus Timah