Pejabat AS: Russia Siapkan Invasi Skala Penuh
Latihan Perang l Pasukan Ukraina sedang mengikuti latihan perang di kota kosong Pripyat tak jauh dari PLTN Chernobyl pada Jumat (4/2) . Sejumlah pejabat AS pada Sabtu (5/2) mengatakan bahwa Russia sedang mempersiapkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Foto: AFP/Sergei SUPINSKYWASHINGTON DC - Russia telah meningkatkan persiapan untuk invasi habis-habisan ke Ukraina tetapi tidak jelas apakah Moskwa telah memutuskan untuk mengambil langkah seperti itu, kata para pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengutip penilaian intelijen.
Russia telah mengumpulkan 110.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan tetangganya yang pro-Barat tetapi intelijen AS belum menentukan apakah Presiden Vladimir Putin benar-benar memutuskan untuk menyerang, menurut para pejabat yang dalam beberapa hari terakhir memberi pengarahan kepada anggota Kongres dan sekutu Eropa.
Para pejabat itu memperingatkan anggota parlemen bahwa pasukan Russia yang berkumpul di perbatasan terus bertambah pada tingkat yang akan memberi Putin kekuatan yang dia butuhkan untuk invasi skala penuh, sekitar 150.000 tentara, pada pertengahan Februari.
"Putin menginginkan semua opsi yang mungkin tersedia untuknya: dari kampanye terbatas di wilayah Donbas yang pro-Russia di Ukraina hingga invasi skala penuh," ungkap para pejabat AS pada Sabtu (5/2). "Jika Moskwa memilih untuk melakukan serangan skala penuh, pasukan penyerang dapat merebut Ibu Kota Kyiv dan menggulingkan Presiden Volodymyr Zelensky dalam waktu 48 jam," imbuh mereka.
"Invasi skala penuh juga bisa memicu banjir pengungsi satu hingga lima juta orang, terutama ke Polandia," tambah para pejabat.
Pasukan Khusus
Sementara itu Presiden AS, Joe Biden, telah memutuskan untuk mengirim pasukan AS ke Polandia untuk melindungi anggota NATO, sementara para diplomat bekerja keras untuk mencoba membujuk Russia agar menarik pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina.
Kontingen pertama tentara AS telah tiba Sabtu (5/2).
Russia juga telah mengumumkan apa yang disebutnya manuver militer bersama dengan Belarusia, di mana ia telah mengirim beberapa batalion ke utara Kyiv dan di wilayah Brest, tidak jauh dari perbatasan dengan Polandia.
Intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Russia terus mengerahkan kekuatan militer besar di perbatasannya dengan Ukraina. Dua pekan lalu, total 60 batalion tentara Russia ditempatkan di utara, timur dan selatan Ukraina, khususnya di Semenanjung Krimea, yang dicaplok Russia setelah invasi pada 2014.
"Tetapi pada Jumat, ada 80 batalion dan 14 lainnya sedang dalam perjalanan dari tempat lain di Russia," kata para pejabat AS itu seraya menambahkan bahwa sekitar 1.500 tentara pasukan khusus Russia yang dikenal sebagai Spetsnaz tiba di sepanjang perbatasan Ukraina sepekan yang lalu.
Para pejabat AS itu juga melaporkan pula bahwa sebuah kekuatan angkatan laut utama Russia juga ditempatkan di Laut Hitam, dilengkapi dengan lima kapal amfibi yang dapat digunakan untuk mendaratkan pasukan di pantai selatan Ukraina.
Mereka menambahkan bahwa enam kapal amfibi lainnya terlihat meninggalkan Laut Barents di utara Russia, berlayar melewati Inggris dan melalui Selat Gibraltar, tampaknya dalam perjalanan ke Laut Hitam.
"Russia juga telah menempatkan pesawat tempur di dekat Ukraina, serta pembom, baterai rudal dan baterai antipesawat," kata pejabat AS.AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 3 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 4 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 5 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
Berita Terkini
- Menteri Papua Nugini Kecam Tuduhan Kanibalisme terhadap Bangsanya
- Pemerintah Perpanjang Masa Kerja Satgas Impor IlegalĀ
- Pertumbuhan Ekonomi Nasional Kian LesuĀ
- Joe Biden Beri Medal of Freedom ke Bono, Soros, Hingga Messi
- Lewat Program Unggulan, Kemenpar Tingkatkan Kebersihan Destinasi dan Keselamatan Wisatawan