![Peduli Generasi, Menggagas Rumah Singgah](https://koran-jakarta.com/images/article/php58epfz_resized.jpg)
Peduli Generasi, Menggagas Rumah Singgah
![Peduli Generasi, Menggagas Rumah Singgah](https://koran-jakarta.com/images/article/php58epfz_resized.jpg)
Berobat Lebih Tenang, Menjaga Kebersamaan
Bagi keluarga pasien, rumah singgah membantu meringankan biaya selama pengobatan. Di samping itu, mereka seolah memiliki tujuan ketika baru pertama kali datang ke kota besar, seperti Jakarta. Hal tersebutlah yang dirasakan Kasmid, 43, ketika akan mengobati istrinya, Supiyah, di Jakarta. Kasmid yang berasal dari Lampung mengaku belum pernah datang ke Jakarta, sebelumnya. "Saya di Jakarta tidak tahu lor kidul," ujar dia.
Maka begitu diinformasikan tentang rumah singgah, sebagai tempat tinggal sementara. Ia merasa terbantu dengan keberadaan rumah tersebut. Terlebih rumah singgah dekat dengan rumah sakit tempat istrinya berobat.
Saat dokter menyatakan merujuk pengobatan istrinya ke Jakarta, Kasmid sempat kebingungan untuk mencari tempat tinggal di Jakarta. Saat itu, dokter hanya menyarankannya untuk mencari tempat penginapan, biaya makan maupun biaya transportasi. Sementara biaya pengobatan telah ditanggung BPJS. Untungnya, ia yang mulai tinggal di rumah singgah sejak November 2017 mendapatkan informasi rumah singgah di Jakarta dari pengurus rumah singgah di Lampung yang ditemui di rumah sakit setempat.
Sampai saat ini, buruh tani yang kadang-kadang mendapat upah 40 ribu per hari harus bolak balik Jakarta Lampung untuk pengobatan istrinya yang menderita penyakit jantung. Hal senada dirasakan Karyuni, 64.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya