Paus Fransiskus Kembali Serukan Diakhirinya Kekerasan
Rintangi Pasukan Keamanan l Para pengunjuk rasa membakar ban bekas sebagai upaya merintangi pasukan keamanan Myanmar yang ingin menumpas aksi protes di Yangon, Selasa (16/3). Aksi kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar hingga saat ini telah mengakibatkan 200 orang tewas.
Hingga saat ini kemelut di sejumlah wilayah di Myanmar belum mereda. Junta dilaporkan semakin banyak mengerahkan kekuatan pasukan keamanan untuk memadamkan aksi unjuk rasa yang menolak kudeta.
LSM pemantau lokal, Assistance Association for Political Prisoners, menyatakan sejak 1 Februari sudah ada lebih dari 200 pengunjuk tewas dalam tindakan keras tersebut.
Di sejumlah distrik di Yangon kini berlaku status darurat militer dan ribuan penduduk telah meninggalkan kawasan industri Hlaing Thayar, setelah aparat keamanan membunuh 40 orang pada Minggu (14/3) dan sejumlah pabrik dilalap api.
"Di sini seperti medan perang, mereka menembak di mana-mana," kata seorang organisator tenaga kerja di distrik itu seraya menambahkan bahwa sebagian besar penduduk terlalu takut untuk keluar rumah. AFP/DW/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya