Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pertanian - Ekonomi Kerakyatan Jangan Sekadar “Lip Service”

Para Pemimpin Perlu Contoh Bapak Bangsa yang Dekat dengan Petani

Foto : Setneg
A   A   A   Pengaturan Font


"Jika para pemimpin gagal berempati dan merasakan kehidupan masyarakat petani maka kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak pro-petani, bahkan malah mematikan nasib petani sendiri," jelas dia.


Contoh paling nyata adalah kebijakan impor pangan tanpa kendali antara lain dengan dalih harga lebih murah. Petani nasional dibiarkan mati, kalah bersaing dengan produk impor yang disubsidi oleh pemerintah negara eksportir sehingga bisa menjual produk lebih murah.


Selain itu, kebergantungan pada impor yang sarat perburuan rente membuat pemerintah abai untuk memacu produktivitas nasional yang sebenarnya bisa mengangkat kesejahteraan petani sendiri.


Menurut Surokim, kelemahan para pemimpin sekarang adalah empati dan menyatu dengan perasaan masyarakat petani, sedangkan pemimpin dahulu tidak mengandalkan kecerdasan semata, tetapi juga menajamkan mata batin. Itu yang membedakan.


"Akibat kurang empati, demi menjaga inflasi dan kepentingan konsumen, pemerintah mengorbankan kepentingan petani sebagai produsen dengan kebijakan HET sejumlah komoditas pangan," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top