Para Pemimpin Dunia Harus Atasi Kemiskinan dan Kelaparan
Aksi global mengatasi kelaparan dan kemiskinan I Presiden Prabowo Subianto di antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau (depan kanan), dan Presiden Argentina, Javier Milei (depan kiri) saat menghadiri peluncuran Global Alliance against Hunger and Pove
Foto: BPMI Setpres/Laily RachevJAKARTA– Presiden Prabowo Subianto dalam KTT G20, di Brasil, memuji Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, karena menempatkan isu kemiskinan dan kelaparan sebagai titik fokus sesi pertama KTT G20.
Prabowo pada kesempatan itu juga menyampaikan baru saja terpilih sebagai Presiden di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Oleh karena itu, kelaparan dan kemiskinan bagi Indonesia adalah masalah yang nyata.
“Dalam kehidupan sehari-hari, kami masih mempunyai persentase cukup besar penduduk di bawah garis kemiskinan.Kmi juga melihat 25 persen anak-anak kami kelaparan setiap hari,” kata Prabowo.
Bagi negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan hal yang sangat penting bagi kepentingan nasional. Oleh sebab itu, dalam anggaran saya (APBN-red) menghabiskan persentase yang sangat besar untuk pendidikan, karena saya yakin pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat kita,” kata Prabowo.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Senin (18/11), menekankan perlunya para pemimpin dunia untuk mengatasi kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia karena krisis global semakin memperburuk tantangan yang ada.
“Sejak hari pertama pemerintahan saya, saya juga menempatkan isu ini di posisi paling depan,” kata Biden selama sesi pertama KTT G20 yang berlangsung di Brasil.
Presiden AS itu menjelaskan bahwa Washington telah berinvestasi sebesar 160 miliar dollar AS (sekitar 2,52 kuadriliun rupiah) untuk pembangunan global sejak dirinya menjabat. Sayangnya, krisis global seperti pandemi Covid-19 dan perang yang kian meningkat serta bencana iklim yang semakin sering terjadi mengharuskan semua negara untuk bangkit menghadapi tantangan tersebut.
Biden secara khusus menyoroti perlunya para pemimpin dunia untuk mengumpulkan modal swasta guna menghadapi tantangan, tetapi dia mengatakan bahwa banyak negara terpaksa memilih antara investasi dan membayar utang.
Sebab, sebenarnya kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah nyata bagi negara-negara, bukan hanya negara miskin dan berkembang, tapi juga secara tidak langsung akan berdampak pada negara maju.
“Jika negara-negara tersebut semakin lemah dan miskin, daya belinya akan terus menurun. Ini menjadi problem bagi negara-negara maju yang memiliki kepentingan untuk melempar produk-produknya ke negara berkembang, tentunya permintaan mereka akan turun. Dengan fokus pada masalah ini, Biden ingin menyampaikan bahwa kemiskinan dan kelaparan sebenarnya masalah bersama. Sudah seharusnya dunia mencari solusi bersama dan dan saling mendukung,” ungkapnya.
Isu Universal
Pakar Sosiologi Ekonomi dari Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, mengatakan apa yang disampaikan para pemimpin negara-negara G20, di Brasil, merupakan isu universal yang menjadi tantangan nyata bagi banyak negara di dunia.
“Tema yang diangkat Presiden memang akan selalu menjadi isu strategis karenaBiden juga mendesak pemimpin dunia untuk mengatasi tantangan kelaparan dan kemiskinan,” kata Bagong.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Asyik, Stasiun Whoosh Karawang Dibuka 24 Desember
- Wow, 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual untuk Momen Nataru
- Ketua MPR: Museum Rasulullah di Indonesia Jadi Ikon Penting Umat Islam
- Stimulasi Pemberian Kredit ke UMKM, Begini Jurus BI
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024