Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Hari Lahir Pancasila I Pemimpin Harus Menyampaikan Pernyataan yang Menyejukkan

Para Pemimpin Diminta Mendorong Persatuan, Jangan Malah Memecah Belah

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG I Pekerja berjalan di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Di saat pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur, pernyataan pemimpin nasional yang provokatif dan berbau SARA akan mengurangi minat investor menanamkan modalnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketua Umum Pergerakan Advokat Indonesia, Heroe Waskito, dalam kesempatan terpisah mengatakan kalau Indonesia mau maju dan beradab maka ujaran kebencian yang memecah bangsa harus dibasmi. Narasi yang mengancam persatuan bangsa seperti itu harus menjadi musuh negara dan musuh masyarakat karena lebih berbahaya dari musuh dari luar.

Heroe menyayangkan kalau elite politik mulai mengembuskan isu etnisitas dengan menyebut-nyebut bahwa ekonomi nasional dikuasai oleh etnis tertentu. Menurutnya, soal kewarganegaraan sudah tak ada lagi etnis Tionghoa, atau etnis apa pun karena berdasar UU Kewarganegaraan No 12 Tahun 2006 semua warga ber-KTP Indonesia semua adalah warga Indonesia yang sama di depan hukum.

"Jadi, jangan embuskan isu etnis karena kita negara hukum, sudah jelas tidak ada perbedaan di mata hukum. Jadi, jangan hidupkan lagi api permusuhan etnis," kata Heroe yang juga advokat senior serta aktivis 98.

Para pemimpin atau elite politik negeri ini seharusnya fokus pada isu dasarnya yakni ketimpangan ekonomi yang salah satu sebabnya adalah sistem kronisme yang berjalan mengangkangi hukum.

Di masa Presiden Jokowi, ada usaha untuk membuka kembali kejahatan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan rakyat ribuan triliun, yakni Presiden membentuk Satgas BLBI yang dipimpin langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top