
Para Korban Pencabulan Oknum Guru Dijamin Keselamatan dan Identitasnya oleh Polres Cianjur
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto.
Foto: ANTARACIANJUR– Kepolisian Resort Cianjur, Jawa Barat, menjamin kerahasiaan identitas dan keselamatan korban pencabulan yang dilakukan oknum guru AF di Kecamatan Sukaluyu, saat melapor karena diduga korban lebih dari tiga orang mendapat ancaman dari pelaku.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, di Cianjur Minggu (16/2), mengatakan ditangkapnya oknum guru cabul tersebut setelah petugas melakukan pendalaman dan pengejaran terhadap pelaku yang dilaporkan secara resmi oleh tiga orang korban.
"Pelaku mengajar di salah satu SMA di Kecamatan Sukaluyu.Baru tiga orang siswi yang melapor secara resmi ke Polres Cianjur sehingga penangkapan dilakukan setelah petugas melakukan pendalaman atas laporan tersebut," katanya.
- Baca Juga: Jembrana Bukan di Bali tapi di Bengkulu
- Baca Juga: Dosen Kok Menipu, …ya Dipecat
Pihaknya menduga korban lebih dari tiga orang, menurut dia, sebagian besar lainnya tidak berani melapor karena takut ancaman pelaku, sehingga pihaknya menjamin keamanan dan keselamatan korban yang melapor, termasuk kerahasiaan identitasnya.
Selama menjalankan aksi bejat, pelaku kerap menyuruh korban mengambil sesuatu di ruang kerjanya dan diikuti pelaku.Saat berada di dalam ruangan, pelaku melancarkan nafsunya terhadap korban yang diancam tidak menceritakan apa yang sudah dilakukan.
"Modusnya mengambil satu barang di ruang kerja oknum tersebut.Selang beberapa saat, korban pergi diikuti langsung pelaku yang melancarkan nafsu bejatnya pada korban.Diduga korbannya lebih dari tiga orang, termasuk yang sudah alumni," katanya.
Menurut Tono, pelaku akan dijerat dengan Pasal 82 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman kurungan penjara paling lama 15 tahun dan denda lima miliar rupiah, ditambah sepertiga pidana yang dilakukan karena oknum guru.
"Kami menjamin keselamatan dan identitas setiap korban yang melapor karena dugaan korban lebih dari tiga orang tidak berani melapor karena mendapat ancaman dari oknum guru tersebut," katanya.
Dia mengatakan pelaku dijerat dengan pasal paling berat karena tidak kooperatif saat dua kali pemanggilan, bahkan sempat melarikan diri keluar kota hingga akhirnya dilakukan penangkapan pada Jumat (11/2) di tempat persembunyiannya di Kecamatan Sukaluyu.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Bangun Sinergi Pendidikan Global: Kerja Sama Pemerintah dan Queen Mary University Makin Dekat
-
Wasit Munuera Montero Dibebaskan dari Tuduhan Konflik Kepentingan
-
Alcaraz Tumbang di Qatar Open
-
Ayo Beburu Tiket Liburan di ASTINDO Travel Fair 2025
-
Mengasah Talenta Asuransi, Pendekatan CEO BRI Insurance dalam Pengembangan SDM Unggul