Panduan dari IDI Sukoharjo untuk Atasi Campak
Foto: Marina Demidiuk dari iStockphotoCampak, penyakit infeksi virus yang sangat menular, masih menjadi perhatian utama di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Anak-anak di bawah usia lima tahun, yang belum mendapatkan imunisasi, menjadi kelompok paling rentan terhadap serangan penyakit ini.
Menanggapi isu kesehatan ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo, idikabsukoharjo yang diketuai oleh dr. Agus Prihatmo Wisnu W, MKes, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayahnya terutama tentang infeksi virus Campak.
Apa saja gejala dari penyakit campak?
- Baca Juga: Golongan Darah Baru Ditemukan
- Baca Juga: Swippitt, Solusi Baru Atasi Kehabisan Baterai Ponsel
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukoharjo menjelaskan penyakit campak ditandai dengan beberapa gejala yang muncul setelah terpapar virus. Gejala ini umumnya muncul dalam waktu 10 hingga 14 hari setelah infeksi. Berikut adalah gejala seseorang menderita penyakit campak meliputi:
1. Demam tinggi serta batuk kering
Penderita penyakit campak biasanya mengalami demam tinggi. Demam biasanya menjadi gejala pertama yang muncul dan dapat mencapai 39-40°C. Selain itu, demam disertai dengan batuk kering. Rasa tidak enak pada tenggorokan dan batuk juga menjadi gejala awal pada campak.
2. Hidung tersumbat dan pilek
Faktor lainnya yang dapat terjadi pada penderita campak adalah hidung tersumbat dan pilek. Gejala seperti hidung menjadi beringus juga umum terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa.
3. Terdapat bintik koplik dan mudah lelah
Penderita campak memiliki ciri-ciri seperti bintik-bintik kecil berwarna putih dengan pusat biru-putih di dalam mulut, biasanya muncul sebelum ruam. Selain itu, penderita penyakit campak sering merasa sangat lelah dan lemas.
4. Terdapat ruam kulit
Gejala terakhir adalah ruam campak mulai muncul 3 hingga 5 hari setelah gejala awal, dimulai dari wajah dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini awalnya berupa bintik merah kecil yang dapat menyatu menjadi bercak yang lebih besar.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati penyakit campak?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukoharjo memberikan beberapa rekomendasi obat untuk penderita penyakit ini. Campak dapat berdampak buruk apabila terus dibiarkan. Obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Paracetamol
Campak dapat menyebabkan demam tinggi. Paracetamol adalah obat paling baik dalam menurunkan panas. Obat yang umum digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Tersedia dalam bentuk tablet, sirup, atau suspensi.
2. Ibuprofen
Obat selanjutnya adalah Ibuprofen. Obat ini juga berfungsi sebagai penurun demam dan pereda nyeri. Dapat digunakan untuk anak usia 1–12 tahun. Beberapa obat ibuprofen seperti Bufect Suspensi dan Proris Sirup.
3. Antihistamin
Obat Antihistamin dapat dapat mengobati anak yang mengalami gatal atau ruam parah akibat campak. Contoh obat antihistamin seperti Cerini dapat membantu meredakan gejala tersebut.
Dengan pengobatan yang tepat, pemulihan dari campak bisa berlangsung lebih cepat dan mengurangi risiko komplikasi. Jika tidak mengalami perubahan kesehatan, segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan lebih baik.
(IKN)
Redaktur: Muhammad Ihsan Karim
Penulis: Muhammad Ihsan Karim
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD