Pacu Pertumbuhan Berkualitas
Pengentasan Kemiskinan
Merujuk data Apindo pada 2022, imbuhnya, setiap satu triliun rupiah investasi cuma bisa menyerap 1.379 tenaga kerja. Padahal, pada 2013, investasi sebesar satu triliun rupiah bisa menyerap sampai 4.594 tenaga kerja.
"Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa 15 tahun terakhir, penciptaan lapangan kerja formal selama semakin menurun. Per Februari tahun ini, 59,17 persen dari 142,18 juta angkatan kerja bekerja di sektor informal. Itu setara 84,13 juta orang. Jadi, lebih banyak yang bekerja di sektor informal daripada formal," jelas Politisi Fraksi PKS ini.
Kualitas pertumbuhan ekonomi juga, kata Kholid, belum berdampak ke penurunan ketimpangan dan kemiskinan. Mengutip Celios baru-baru ini, kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia setara dengan kekayaan 50 juta orang Indonesia.
Menurutnya, demi tercapainya Indonesia Emas 2045 dan supaya lepas dari middle income trap, target pertumbuhan ekonomi 8 persen itu harus berkualitas. "Dengan rata-rata pertumbuhan sepuluh tahun terakhir yang sekitar 5 persen, butuh inovasi dan upaya ekstra untuk bisa sampai di tingkat itu," pungkasnya.
Tantangan Besar
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya