Pacu Hilirisasi, Menperin Tinjau Kawasan Industri Nikel Terintegrasi di Maluku Utara
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan Kemenperin siap mendukung pengembangan kawasan nikel terintegrasi (PT IWIP), Maluku Utara dengan memasok SDM unggul
Foto: kemenperinJAKARTA-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan bahwa Kemenperin siap mendukung pengembangan PT IWIP, Maluku Utara sebagai kawasan industri nikel terintegrasi.
Ditegaskan Menperin bahwa dukungan Kemenperin termasuk dalam hal pemenuhan sumber daya manusia (SDM) industri yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Tugas kami termasuk mengejar gap antara kemampuan SDM dan kebutuhan perusahaan. Kami sangat terbuka kerja sama dengan IWIP dalam pembangunan politeknik untuk mendukung pengembangan kapasitas SDM IWIP maupun masyarakat sekitar,”ucap Agus.
Sebagai gambaran, Kawasan industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) ini terletak di Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Pada Kamis (28/11), Menteri Agus meninjau kawasan IWIP ini. Kata Agus hilirisasi berbasis tambang ini menjadi fokus Kemenperin.
"Tujuan kunjungan kami adalah untuk melihat kesiapan groundbreaking terhadap tiga proyek baru PT IWIP serta pelepasan ekspor precursor yang diharapkan bisa diresmikan pada awal tahun 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto,” jelas Menperin.
Kawasan industri IWIP dilengkapi dengan fasilitas meliputi bandar udara seluas 2.200 meter persegi, power plant, serta pelabuhan khusus. Hingga tahun 2024 ini, dari komitmen investasi sebesar 20 Miliar dollar AS telah direalisasikan sekitar 15 Miliar dollar AS. PT IWIP telah menyerap tenaga kerja sejumlah 81.000 orang dari target penyerapan sebesar 100 ribu pekerja, yang diharapkan terpenuhi pada tahun depan. Sebanyak 45 perusahaan telah menjadi tenant PT IWIP.
Sebagai gambaran, hilirisasi tambang di antaranya untuk komoditas nikel, tembaga, dan bauksit, merupakan salah satu kelompok industri prioritas pengungkit pertumbuhan ekonomi. Potensi Produk Domestik Bruto (PDB) dari hilirisasi komoditas nikel dapat mencapai 14,2 juta dollar AS dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebesar 169 ribu orang, pontensi investasi hingga 42,5 juta dollar AS, serta potensi ekspor mencapai 32,1 juta dollar AS.
“Hilirisasi industri berbasis tambang juga mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV). Kawasan industri berbasis nikel yang kami kunjungi hari ini ditargetkan beroperasi secara terintegrasi mulai dari mulut tambang hingga menjadi produk baterai listrik,” ujar Menperin.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
- 3 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 4 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 5 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
Berita Terkini
- Gantikan Heru Budi Hartono, Mayjen TNI Ariyo Windutomo Dilantik Jadi Kepala Sekretariat Presiden
- 30 Tahun PlayStation, Bagaimana Kotak Abu-abu Sony Menaklukkan Dunia Game
- Presiden Prabowo Gelar Sidang Kabinet Sore Ini, Bahas Hasil Lawatan ke 6 Negara
- Rupiah Berpotensi Melemah Jumat (29/11)
- Berpotensi Koreksi Lanjutan, Jumat (29/11)