Obligasi Rekap BLBI, Korupsi yang Memiskinkan Rakyat Berkelanjutan
Andy Fefta Wijaya - Pakar kebijakan publik dari Universitas Brawijaya, Malang, mengatakan beban pemerintah yang disebabkan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan obligasi rekapitalisasi (obligasi rekap) perbankan membuat rakyat menjadi miskin secara berkelanjutan.
Sementara itu, Manajer Riset Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Badiul Hadi, mengatakan utang bunga obligasi rekap secara prinsip tidak layak ditanggung negara, apalagi dengan kondisi APBN yang kurang sehat di tengah seretnya pendapatan negara.
Badiul juga meminta agar Satgas BLBI mempercepat upaya penagihan yang hingga saat ini jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 110 triliun rupiah. Kalau penagihan dioptimalkan bisa membantu memperkuat APBN.
Meskipun sudah mencoba mengurangi beban keuangan negara dengan reprofiling atau penerbitan obligasi baru dengan jangka waktu tenor lebih panjang, namun ternyata belum bisa juga menyelesaikan masalah.
"Kesempatan moratorium utang obligasi saat pandemi juga tidak diupayakan pemerintah," kata Badiul.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya