Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menyimpan Gabah Berusia 50 Tahun

Nyanyian Perempuan Badui Ketika memetik Tangkai Padi Huma Yang Melimpah

Foto : istimewa

Tiga perempuan Badui tengah memanen padi huma di Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

A   A   A   Pengaturan Font

Melimpahnya produksi padi huma itu karena 2 tahun curah hujan tinggi sehingga tanaman padi tumbuh subur dan hasil panen lebih banyak. Sejauh mata memandang di areal tanaman tersebut, batang-batang padi berisi gabah padi huma terlihat menguning hingga memasuki panen raya selama 2 pekan ke depan.

Lebak - Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri ketika melakukan ritual panen padi atau tanaman lainnya, tak terkecuali warga Badui.

Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, ProvinsiBanten, gembira karena panen padi huma kali ini melimpah dan tidak terserang hama maupun penyakit tanaman.

Panen raya padi huma tahun ini hasil dari tanam Oktober 2022 sampai Maret 2023 dengan masa panen 6 bulan karena menggunakan benih padi lokal.

Melimpahnya produksi padi huma itu karena 2 tahun curah hujan tinggi sehingga tanaman padi tumbuh subur dan hasil panen lebih banyak.

Sejauh mata memandang di areal tanaman tersebut, batang-batang padi berisi gabah padi huma terlihat menguning hingga memasuki panen raya selama 2 pekan ke depan.

Kaum perempuan Badui pagi hari beramai-ramai ke ladang untuk memetik tangkaipadi huma dengan menggunakan alat tradisional atauitem.

Produksi panen padi huma ladang itu tentu mampu menyumbang stok atau persediaan pangan masyarakat adat itu.

"Kami merasa bahagia dan lega panen padi huma seluas 1 hektare itu dengan kondisi baik dan tidak terserang hama penyakit," kata Santa (55), petani Badui, warga Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,Kabupaten Lebak.
Panen padi huma tahun 2023 relatif baik sehingga mampu menyumbangkan pangan keluargakarena bisa menghasilkan sebanyak 300 ikat dari tanaman seluas 1 hektare.

Produksi sebanyak itu dipastikan cukup untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga sehingga tidak menjadi ancaman kelaparan maupun kekurangan pangan.

Padi huma yang dipanen itu nantinya disimpan di lumbung-lumbung pangan atauleuit, bahkan terdapat gabah yang sudah berusia 50 tahun.

Lumbung pangan di kawasan perkampungan masyarakat Badui dibangun di belakang rumah dan bisa menyimpan gabah sampai 4 ton/leuitjuga relatif aman dari gigitan tikus maupun binatang lain.

Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak hingga kini mematuhi adat leluhur, denganmengembangkan pertanian tanaman padi di ladang-ladang atau tanaman darat, bukandi sawah.

Selain mengembangkan tanaman padi huma, mereka mengusahakan tanaman hortikultura, sayuran, palawija, dan tanaman keras.
Padi menjadi tanaman pokok bagi masyarakat Badui untuk memenuhi ketahanan pangan keluarga, sedangkan tanaman lainnya untuk peningkatan pendapatan ekonomi bulanan, 3 bulan, 9 bulan, dan 7 tahun.
Tanaman padi huma masyarakat Badui terdapat di kawasan tanah hak ulayat adat dan di lahan luar adat, seperti di Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Cileles, Muncang, Gunungkencana, dan Bojongmanik.
Untuk lahan padi huma di luar tanah hak ulayat adat, merekamenyewa lahan milik Perum Perhutani maupun lahan orang lain.

"Panen padi huma dengan waktu 6 bulan itu bisa menambah stok pangan keluarga jika dilanda paceklik maupun ada serangan hama yang menimbulkan puso. Itu masih bisa memenuhi kebutuhan selama 10 tahun mendatang," kata Santa.

Panen raya padi humadi Kecamatan Gunungkencana hingga puluhan hektare di lahan milik Perum Perhutani dengan melibatkan petani Badui mencapai ratusan orang.

Masyarakat Badui menempati lahan milik negara itu untuk dijadikan areal pertanian tanaman padi huma dengan sistem tumpang sari bersama tanaman sayuran, palawija, dan tanaman keras.

"Kami bersyukur hasil panen padi huma melimpah dibandingkan beberapa tahun terakhir, yang tidak menghasilkan gabah (bermutu) baik," kata Santa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top