Negara-negara OKI akan Berkumpul, Bahas Isu Umat dan Tantangan Global
Logo Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Foto: oic-oci.orgJAKARTA - Menteri Luar Negeri Pakistan Makhdoom Shah Mahmood Qureshi mengatakan Sidang ke-48 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan membahas berbagai isu yang dihadapi umat Islam dan tantangan global saat ini.
"Sidang yang berlangsung selama dua hari nanti cukup penting karena sidang tersebut digelar di tengah banyak isu yang dihadapi umat saat ini," kata Qureshi di Islamabad, Sabtu (19/3), mengutip isu di Palestina dan Kashmir, berdasarkan keterangan dari situs Persatuan Kantor Berita OKI (UNA-OIC), Minggu (20/3).
Dia menyebutkan bahwa para menteri luar negeri darinegara anggota OKI akan membahas isu di Afghanistan, yang saat ini menghadapi krisis kemanusiaan dan ekonomi cukup serius.
Tantangan global lain seperti kontraksi ekonomi dan dampaknya, perubahan iklim dan isu lainnya juga akan dibahas dalam sidang tersebut, kata Qureshi.
Dia mengatakan lebih dari 100 resolusi kemungkinan akan dibuat selama sidang yang disebutkan akan berlangsung selama dua hari.
Qureshi percaya bahwa negara-negara anggota OKI akan menghasilkan konsensus dan strategi yang lebih komprehensif setelah konsultasi untuk mengupayakan solusi terhadap semua isu yang dibahas.
Merujuk kepada resolusi PBB yang didukung OKI terkait isu islamofobia, Qureshi mengatakan bahwa hasil keputusan yang tepat akan dapat dicapai jika seluruh umat bersatu dalam upaya penyelesaian tentang isu apapun.
Seluruh dunia, kata dia, mendukung upaya untuk menyelesaikan isu islamofobia dan mendedikasikan tanggal 15 Maret sebagai hari untuk menyoroti isu tersebut setiap tahun.
Menlu Pakistan itu mengatakan bahwa pertemuan OKI tersebut akan menggelar musyawarah dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengupayakan persatuan, kemajuan dan kemakmuran bagi umat.
Menurut keterangan pers UNA-OIC, sidang OKI bertema "Membangun Kemitraan untuk Persatuan, Keadilan dan Pembangunan" itu akan digelar di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada Selasa depan.
Sidang tersebut akan membahas banyak topik dan akan terdiri dari banyak kegiatan Sekretariat Jenderal OKI untuk mengimplementasikan resolusi dari banyak isu yang dihadapi dunia Islam, termasuk isu tentang Palestina dan Masjid Al Aqsa yang perkembangannya semakin memburuk sejak Sidang OKI terakhir di Niamey, Nigeria, pada 2020.
Sidang tersebut disebutkan juga akan mendiskusikan beberapa isu politik, terutama tentang perkembangan di Afghanistan dan dampak kemanusiaannya bagi rakyat di negara itu, serta situasi di Jammu dan Kashmir, yang juga akan dibahas di sela-sela pertemuan Contact Group OKI.
Selain itu, sejumlah isu di Afrika, termasuk situasi di Republik Mali, wilayah Sahel, Danau Chad, dan kerawanan wilayah itu, serta situasi di Afrika Tengah dan Republik Guinea juga akan dibahas dalam sidang tersebut.
Terkait Timur Tengah, para menteri luar negeri OKI juga akan mendiskusikan perkembangan situasi di Yaman, Libya, Suriah dan wilayah-wilayah lainnya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
Berita Terkini
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia
- Bangun Ekosistem Digital UMKM, Hibank dan Mitra Strategis Tandatangani MOU