Negara-negara Masih Berusaha Capai Kesepakatan Penanganan Pandemi
Foto: istimewaJENEWA - Negara-negara yang berusaha untuk mencapai kesepakatan global mengenai penanganan pandemi di masa depan, pada hari Jumat (23/5), berharap untuk mencapai kesepakatan setelah berminggu-minggu melihat kemajuan dalam perundingan yang melelahkan.
Setelah melewati beberapa tenggat waktu sebelumnya, penghentian pertemuan tahunan 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada minggu depan kini sudah terlihat jelas.
Terpukul oleh kehancuran yang disebabkan oleh Covid-19, yang telah menewaskan jutaan orang, menghancurkan perekonomian, dan melumpuhkan sistem kesehatan, negara-negara anggota WHO telah menghabiskan waktu dua tahun untuk berupaya mewujudkan komitmen yang mengikat mengenai pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi ini.
Dikutip dari Yahoo News, biro yang memimpin perundingan harus melapor kembali ke Majelis Kesehatan Dunia WHO, terlepas dari apakah mereka memiliki naskah final untuk dipertimbangkan oleh majelis atau tidak.
Di tengah saling bertukar pikiran dan penyelesaian pada pukul 03.00 dalam beberapa minggu terakhir, perundingan telah menemukan momentum. Namun, dengan masih banyak hal yang harus diselesaikan, memecahkan kebuntuan yang tersisa pada akhir hari Jumat tampaknya merupakan sebuah upaya yang sulit.
"Fakta bahwa kita masih mencapai kemajuan menunjukkan bahwa masyarakat bersedia untuk melakukan upaya lebih lanjut. Ada perasaan meskipun kita tidak dapat mencapai kesimpulan, kita akan mencapai Majelis Kesehatan Dunia dengan sesuatu yang ringkas," kata salah satu duta besar yang ikut dalam pembicaraan tersebut.
Dibahas Tertutup
Pembicaraan tersebut diadakan secara tertutup di kantor pusat WHO di Jenewa. Salah satu sumber di ruangan tersebut mengatakan para perunding optimistis dan dapat melihat garis akhir serta cara untuk mencapainya.
"Suasana di dalam ruangan. Anda melihatnya, Anda merasakannya, orang-orang ingin melanjutkan ke hal berikutnya," kata sumber tersebut.
Namun, kelompok masyarakat sipil yang mengikuti pembicaraan dari luar ruang pertemuan tampak kurang yakin. "Mereka sedang bernegosiasi dengan antusias berjuang untuk mencapai kesimpulan yang cepat, tetapi hal itu tidak terjadi," kata Gopakumar, peneliti senior di Third World Network.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia