Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Natal, Sebuah Kepedulian

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Bahkan pada masa kelahiran-Nya pun sungguh sangat memprihatinkan. Yusuf dan Maria tidak mendapat tempat penginapan, sehingga terpaksa menerima tawaran untuk tinggal dan menginap di kandang hewan sampai masa kelahiran tiba. Bayi Yesus pun, setelah dilahirkan, dibaringkan di palungan, tempat makan hewan ternak di kandang.

Bau aroma khas kotoran hewan tercium dan terasa pada masa persalinan Maria ketika melahirkan Juruselamat. Semiskin-miskinnya manusia, sangat jarang ada orang yang lahir di kandang hewan dan dibaringkan di tempat makan peliharaan yang disebut palungan. Tapi, pengalaman Natal, mungkin menjadi kelahiran paling langka.

Di sinilah empati, simpati, serta kepedulian Allah terhadap situasi manusia yang kotor, gelap, dan berada dalam dosa, diperlihatkan. Di tengah konteks seperti inilah Natal dihayati Yusuf, Maria, serta para gembala.

Natal adalah bentuk inkarnasi Allah menjadi daging dalam rupa dan bentuk manusia. Allah adalah Roh yang mengambil rupa seorang hamba. Dia mengosongkan diri dan menjelma menjadi manusia, menjadi sama seperti kita memiliki darah dan daging (kenosis). Dia bahkan bertumbuh besar layaknya manusia biasa seperti kita.

Lukas 2:52 berkata, "Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya, serta makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Inkarnasi Allah adalah praktik nyata kasih kepedulian Bapa terhadap manusia berdosa. Inkarnasi adalah penyangkalan dan pembatasan Diri Allah demi manusia yang berdosa.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top