Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nasib Buruh Migran yang Membantu Qatar Mewujudkan Piala Dunia

Foto : Istimewa

Rani, seorang ibu rumah tangga dengan suami yang telah delapan tahun meninggalkan desa untuk bekerja di Qatar.

A   A   A   Pengaturan Font

"Dari foto rontgen paru-paru saya, tidak peduli memakai berapa lapis masker, debu tetap masuk. Bahkan di kamar tidur, terkadang saya merasa mau pingsan atau mati," ungkapnya.

Ganga paham bahwa bekerja di luar negeri, yang berarti mengambil lebih banyak utang untuk mendapatkan pekerjaan, dan kemudian memiliki suara terbatas atas kondisi kerjanya, dapat berisiko bagi kesehatannya. Namun terlepas dari kekhawatiran ini, dia serius mempertimbangkannya.

"Bekerja di luar negeri bukanlah pilihan. Kami terpaksa melakukannya," kata pria yang kini bekerja mengangkut galon air mineral di Kathmandu.


Tetap berangkat

Hampir setiap hari pemandangan di bandara internasional utama Nepal di Kathmandu, menampilkan kedatangan peti mati yang membawa jenazah para pekerja migran, terutama dari negara-negara Teluk dan Malaysia. Otoritas bandara mengatakan, rata-rata sskitar tiga peti jenazah tiba setiap hari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top