Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nasib Buruh Migran yang Membantu Qatar Mewujudkan Piala Dunia

Foto : Istimewa

Rani, seorang ibu rumah tangga dengan suami yang telah delapan tahun meninggalkan desa untuk bekerja di Qatar.

A   A   A   Pengaturan Font

Suami Rani yang merahasiakan identitas, mengatakan, ia terpaksa menjadi buruh migran meski hidup dalam kondisi yang sulit.

"Ruangan kami tidak nyaman. Mereka mengumpulkan kita seperti ternak," ujarnya menggambarkan bangsal tempat pekerja beristirahat yang penuh sesak.

Dia mengaku sangat rindu dengan keluarga dan ingin pulang ke kampung halaman. Namun setiap mengingat bahwa keluarganya sangat membutuhkan uang yang dikirimkan ke rumah, ia mengurungkan niat itu.

"Dulu rumah kami terbuat dari tanah liat. Setelah lima tahun bekerja, kini keluarga saya bisa tinggal di bangunan yang lebih layak. Saya ingin kerja di sini lima tahun lagi," ujarnya.

Lain lagi, seorang buruh migran, Ganga Bahadur Sunuwar, kini telah kembali ke rumahnya di Kathmandu setelah bertahun-tahun bekerja di sebuah pabrik baja di Qatar, di mana dokter mengatakan dia menderita asma yang parah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top