Modernisasi Tiongkok Tawarkan Pelajaran Berharga Bagi Global South
Foto drone udara yang diambil pada 11 Januari 2024 menunjukkan zona budidaya laut di Kabupaten Xiapu, Provinsi Fujian, Tiongkok.
Foto: ANTARA/Xinhua/Jiang KehongAljir - Modernisasi Tiongkok menawarkan pelajaran berharga bagi negara-negara Global South dalam mengupayakan pembangunan independen, kata seorang pakar Aljazair, yang menggambarkan hal tersebut sebagai jalur yang disesuaikan dengan realitas Tiongkok, berbeda dengan model-model Barat.
Dalam sesi wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Ismail Debeche, selaku presiden Asosiasi Persahabatan Aljazair-Tiongkok (Algeria-Tiongkok Friendship Association), memuji berbagai model pembangunan berkualitas tinggi Tiongkok, terutama fokus negara itu pada pendekatan yang seimbang, terlokalisasi, dan pertumbuhan yang didorong oleh inovasi.
Mengenai fokus Tiongkok pada pembangunan yang seimbang, Debeche mengatakan bahwa Tiongkok memprioritaskan pertumbuhan ekonomi bersama dengan keadilan regional, distribusi kekayaan, dan kesejahteraan rakyatnya.
Sebagai orang yang sering mengunjungi Tiongkok, Debeche menyaksikan perkembangan negara tersebut, yang menurutnya meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan warganya.
Dengan lanskap Tiongkok yang luas dan beragam, dia mengatakan bahwa Tiongkok mengadopsi strategi terlokalisasi untuk mendorong pembangunan dan "setiap daerah membangun kekuatan khasnya."
Provinsi Fujian di Tiongkok tenggara dapat menjadi contoh. Menurut Debeche, area pesisir provinsi tersebut memanfaatkan sumber daya perikanan yang melimpah untuk mengupayakan pembangunan ekologis dan ramah lingkungan.
Mengenai kerja sama Aljazair-Tiongkok, Debeche menyoroti sejumlah pencapaian dalam kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, eksplorasi minyak dan gas, serta proyek-proyek energi.
Debeche menganggap inovasi, terutama di bidang teknologi, sebagai kekuatan pendorong lainnya dari pertumbuhan berkualitas tinggi Tiongkok.
"Saya mengunjungi markas besar Huawei di Shenzhen, dan kemajuan mereka di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan berbagai teknologi canggih lainnya meninggalkan kesan yang kuat dalam diri saya. Ini bukti komitmen Tiongkok terhadap pembangunan berkualitas tinggi," katanya.
Setelah mengunjungi kota-kota seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen, serta Provinsi Yunnan dan Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Debeche mengaku "terkesan" dengan semangat kompetitif dan dinamis di seluruh Tiongkok.
"Dorongan untuk meraih keunggulan ini mungkin menjadi sumber kemajuan ekonomi Tiongkok yang berkelanjutan," katanya.
Mengenai kerja sama Aljazair-Tiongkok, Debeche menyoroti sejumlah pencapaian dalam kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, eksplorasi minyak dan gas, serta proyek-proyek energi
Ke depannya, dia mengungkapkan harapan untuk memperluas kolaborasi dalam memodernisasi pertanian.
"Keahlian Tiongkok di bidang pengelolaan air, irigasi, dan reklamasi gurun memberikan wawasan berharga bagi Aljazair," katanya.
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 4 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 5 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025