Misteri dalam Investigasi Pembunuhan Jamal Khashoggi
Turkish police stand guard as they cordoned off an underground car park, on October 22, 2018 in Istanbul, after they found an abandoned car belonging to the Saudi consulate, three weeks after the murder of journalist Jamal Khashoggi in the Saudi consulate. - Saudi Arabia has finally admitted that Khashoggi was killed inside the consulate in what Ankara now says was a "savagely planned" murder.
Foto: OZAN KOSE / AFPAda keanehan dalam pengumuman orang-orang yang berperan dalam pembunuhan Jamal Khashoggi. Tidak lama setelah komunitas intelijen AS menerbitkan laporan yang telah lama ditunggu-tunggu pada Jumat (26/2) tentang orang-orang Arab Saudi yang bertanggung jawab atas kematian Jamal. Namun laporan ini kemudian dihapus lagi.
Laporan diturunkan kembali tanpa penjelasan tuntas. Selanjutnya diganti dengan tautan (link) dengan menghapus nama tiga pria, yang sebelumnya ada. Tiga nama pria yang dihapus adalah Abdulla Mohammed Alhoeriny, Yasir Khalid Alsalem, dan Ibrahim al-Salim. Nama pertama sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengan kematian Khashoggi. Sementara itu, nama kedua dan ketiga belum jelas siapa mereka.
Tautan pertama ke laporan yang dikirim oleh Office of the Director National Intelligence (ODNI) tak bisa dibuka. Kemudian diganti dengan versi kedua yang menghapus tiga orang yang baru saja diumumkan. Selain ketiga orang, mereka dianggap berpartisipasi, memerintahkan, atau terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi.
ODNI menolak menjelaskan mengapa nama-nama itu awalnya ada dalam daftar dan peran apa yang dimainkan. "Kami meletakkan dokumen yang direvisi di situs web. Sebab dokumen asli secara keliru memuat tiga nama yang seharusnya tidak dimasukkan," kata juru bicara ODNI kepada CNN.
Menurut CNN, sebelum penurunan dan perubahan dilakukan tautan tersebut pejabat senior pemerintahan telah berdebat pada Jumat sore. "Ini adalah informasi yang telah diketahui pemerintah AS dan diberi pengarahan kepada komite terpilih serta anggota kongres lebih dari satu tahun lalu," kata pejabat yang tidak disebut namanya tersebut.
Tiga nama yang pertama kali didaftarkan ODNI, sebelumnya memang tidak disebutkan dalam laporan tentang kematian Khashoggi yang dibunuh pada 2 Oktober 2018. Jurnalis, kolumnis untuk The Washington Post, mantan editor Al-Watan dan mantan pemimpin redaksi Al-Arab News Channel itu dibunuh oleh agen Pemerintah Arab Saudi di konsulat Istanbul, Turki.
"Secara historis, bahkan dalam sejarah baru-baru ini pemerintahan Demokrat dan Republik belum ada sanksi yang diberlakukan bagi para pemimpin pemerintah asing yang memiliki hubungan diplomatik dengan AS," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki. "Kami yakin ada cara yang lebih efektif untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi," lanjutnya.
Nama Abdulla
Ada nama Abdulla Mohammed Alhoeriny yang merupakan saudara Jenderal Abdulaziz bin Mohammed al-Howraini. Jenderal ini bertanggung jawab atas Keamanan Presiden/Negara yang mengawasi berbagai badan intelijen dan kontra terorisme.
Abdulla, sebagaimana ditulis oleh ODNI, muncul dalam laporan Arab Saudi sebagai asisten kepala keamanan negara untuk kontraterorisme. Baik Abdullah, Yasir Khalid Alsalem, maupun Ibrahim al-Salim, muncul dalam laporan intelijen tidak rahasia, tapi kemudian menghilang. Belum jelas siapa mereka.
Ketiga pria itu bukan di antara 18 orang yang telah diberi sanksi oleh AS atas pembunuhan Khashoggi. Nama-nama tersebut sebelumnya telah terdaftar dalam laporan intelijen yang direvisi. Nama file di situs web ODNI menyertakan "v2," dengan jelas menunjukkan bahwa itu versi kedua.
Laporan intelijen awal tampaknya telah online selama beberapa jam sebelum ODNI menghapusnya, menurut arsip internet Wayback Machine. Perbedaan antara kedua daftar nama itu terlihat di Capitol Hill dan klarifikasi telah diminta dari ODNI, kata seorang pejabat Komite Intelijen DPR.
hay/G-1
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Haryo Brono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
- 5 Pemkab Bekasi Diminta Gunakan Potensi Daerah