Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketegangan di Eropa Timur I NATO: Tak Ada Indikasi Serangan yang Disengaja

Misil Ukraina Jatuh di Polandia

Foto : AFP/Wojtek RADWANSKI

Blokade Jalan l Dua petugas polisi Polandia sedang memblokade jalan tak jauh dari lokasi jatuhnya misil di Desa Przewodow yang terletak dekat perbatasan dengan Ukraina. Akibat insiden ini dua warga setempat tewas.

A   A   A   Pengaturan Font

PRZEWODOW - Polandia pada Rabu (16/11) mengatakan bahwa ledakan mematikan yang menewaskan dua orang di sebuah desa dekat perbatasan dengan Ukraina, kemungkinan disebabkan oleh misil pertahanan udara Ukraina yang diluncurkan menangkis serangan misil Russia.

"Tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan yang disengaja ke Polandia," ucap Presiden Polandia, Andrzej Duda.

Pernyataan Presiden Duda itu dilontarkan saat ia berupaya untuk meredakan ketakutan internasional akan eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina.

"Sangat mungkin misil era Soviet yang diluncurkan oleh Ukraina telah melenceng karena satu dan lain hal," imbuh Presiden Duda sembari tetap mengatakan bahwa kesalahan terletak pada Russia karena serangan misilnya terhadap Ukraina.

Setelah terjadi perundingan darurat aliansi militer NATO, Sekjen Jens Stoltenberg juga mengatakan tidak ada indikasi serangan yang disengaja terhadap Polandia.

Ledakan itu terjadi di Desa Przewodow di Polandia timur pada pukul 14.40 GMT pada Selasa (15/11), hingga menewaskan dua pekerja pertanian.

Sebuah foto yang dirilis oleh polisi memperlihatkan adanya petugas penyelidik tengah sibuk memeriksa dalam kawah besar di samping kendaraan yang terbalik akibat ledakan misil tersebut.

Menanggapi insiden ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah mengirim ungkapan belasungkawa atas kematian warga Polandia akibat teror misil Russia.

Ledakan itu terjadi setelah ada gelombang serangan misil Russia yang menghantam kota-kota di seluruh Ukraina pada Selasa, termasuk yang menyasar Kota Lviv yang berada dekat dengan perbatasan Ukraina dengan Polandia.

Siaga Tinggi

Sebagai anggota NATO, Polandia telah menempatkan militernya dalam status siaga tinggi dan memanggil duta besar Russia pada Selasa malam. Polandia juga telah memperingatkan agar tidak mencapai kesimpulan tergesa-gesa mengenai asal muasal misil era Soviet itu yang meledak di wilayahnya.

Sebagai anggota, Polandia dilindungi oleh komitmen NATO untuk pertahanan kolektif, tetapi tanggapan aliansi kemungkinan besar akan sangat dipengaruhi oleh apakah insiden itu disengaja atau tidak.

Sementara itu sejumlah negara Barat menyuarakan solidaritas terhadap Polandia, termasuk para pemimpin mereka di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia.

Sedangkan duta besar NATO segera mengadakan pembicaraan darurat di Brussels, Belgia, tak lama setelah mendengar insiden itu.

Di sisi lain, Russia mengatakan bahwa negaranya tidak ada hubungannya dengan ledakan misil itu.

"Foto-foto memperlihatkan puing-puing yang secara tegas diidentifikasi oleh pakar militer Russia sebagai pecahan peluru kendali antipesawat dari sistem pertahanan udara S-300 milik Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Russia dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu juga menambahkan bahwa serangannya sendiri dilakukan pada sasaran hanya di wilayah Ukraina dan pada jarak tidak lebih dari 35 kilometer dari perbatasan Ukraina-Polandia.

Russia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan masih menguasai sebagian besar wilayah meskipun serangkaian kekalahan di medan perang baru-baru ini. Konflik tersebut telah menimbulkan kegelisahan yang mendalam di negara tetangga Polandia di mana kenangan akan dominasi Soviet masih sangat membekas.

Polandia berbagi perbatasan sepanjang 530 kilometer dengan Ukraina dan telah memimpin dalam memberikan bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina dan turut memberikan sanksi kepada Russia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top