Miris! 3.661 Orang Meninggal Dunia dalam Kesepian di Korsel Tahun Lalu
Foto: KBS NewsSEOUL - Jumlah kematian karena kesepian di Korea Selatan setiap tahun meningkat hingga mencapai 3.600 kasus pada tahun lalu.
Sebanyak 3.661 orang ditemukan meninggal dunia dalam kesepian di Korea Selatan pada tahun lalu. Fenomena meninggal dunia dalam kesepian tersebut disebut sebagai godoksa dalam bahasa Korea.
Meskipun tren peningkatannya melambat, namun kasus godoksa terus meningkat rata-rata 5,6 persen per tahun dalam waktu lima tahun terakhir.
Untuk pemeriksaan keadaan godoksa tahun ini, Kementerian Kesehatan Korea Selatan menerapkan kriteria yang menyatakan bahwa kematian kesepian dapat dianggap terjadi bahkan pada rumah tangga satu orang atau jika seseorang ditemukan setelah kematian.
Selain itu, godoksa juga mencakup kasus dimana individu yang tinggal dengan anggota keluarga rentan seperti orang lanjut usia dengan demensia meninggal dunia, dan individu yang terputus dari interaksi dengan lingkungan sekitar.
"Menurut hasil pemeriksaan dari Kementerian Kesehatan Korea Selatan, kematian kesepian terutama menonjol di kalangan pria paruh baya, dengan pria berusia 50 hingga 60 tahun menyumbang setengah dari total kematian kesepian," lapot kantor berita KBS, Kamis (17/10).
Pada tahun lalu, di antara orang-orang yang meninggal dalam kesepian, pria berusia 60-an tahun mencapai 27,4 persen, dan pria berusia 50-an tahun mencapai 26,5 persen, sehingga totalnya mencapai lebih dari setengah. Sementara itu proporsi kematian kesepian di kalangan berusia 20-an tahun mencapai sekitar 1 Persen. Semakin muda usia, maka semakin tinggi proporsi kematian kesepian yang disebabkan oleh bunuh diri.
Tahun lalu, 59,5 persen dari kalangan berusia 20-an dan 43,4 persen dari kalangan berusia 30-an yang meninggal dalam kesepian adalah mereka yang bunuh diri.
Sementara itu lebih dari setengah kematian kesepian terjadi di rumah, dan biasanya ditemukan oleh penyewa rumah, petugas keamanan, atau pengelola gedung, bukan anggota keluarganya.
4 dari 10 orang yang meninggal dalam kesepian adalah penerima bantuan jaminan hidup dasar dan mereka meninggal setelah hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Kementerian Kesehatan Korea Selatan menjelaskan bahwa penyebab kematian kesepian berbeda-beda menurut generasi, kalangan muda disebabkan oleh masalah pekerjaan, kalangan paruh baya terkait dengan kehilangan pasangan, dan kalangan lansia karena keadaan ekonomi.
Oleh karena itu, kementerian berencana untuk membuat dan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan masing-masing kalangan. KBS/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Berbagai Sumber, Ilham Sudrajat
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 4 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Sambut HUT Ke-129, BRI Luncurkan Web Series Pakai Hati Reborn Angkat Tema “Champion of Financial Inclusion"
- Bandel, Presiden Korea Selatan yang Dimakzulkan Tolak Pemeriksaan Jaksa
- Jelang Libur Nataru, BPOLBF Pastikan Jaminan Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan
- Toko Ritel Asal Jepang Buka Toko Kedua
- Bentuk Generasi Emas Happy Hope, Mulai Kelas Baru pada Januari 2025