
Minat Studi Sains Menurun
Foto: IstimewaKemendiktisaintek mengungkap fenomena penurunan minat studi terkait matematika, fisika, kimia, dan biologi atau sains teknologi. Ini sebagai ironi, sebab sains salah satu kunci utama menciptakan peradaban berkualitas berteknologi tinggi.
JAKARTA - Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Minatsaintek) Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Yudi Darma menyatakan jika terdapat fenomena penurunan minat studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Menurutnya, banyak siswa yang tidak lagi berminat belajar ilmu terkait matematika, fisika, kimia, dan biologi.
“Sains teknologi itu mungkin agak kaku ya, jadi orang belajar fisika mungkin orang pada males. Malah sekarang mahasiswa, ini maaf-maaf nih informasi dari teman-teman dekan MIPA peminat MIPA itu nurun sekarang,” ujar Yudi, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (18/2).
Dia menyebut, penurunan minat studi bidang MIPA yang paling besar adalah studi fisika, bahkan sudah ada kampus yang menutup prodi fisika. Padahal, kata dia, ilmu fisika dapat menunjang kemampuan mahasiswa untuk mendalami keilmuan bidang lainnya, termasuk teknologi.
“Padahal yang namanya teknologi, sekarang apa yang tidak berbasis fisika?,” jelasnya.
Ia menyebut hal itu sebagai ironi, sebab sains salah satu kunci utama menciptakan peradaban berkualitas yang berteknologi tinggi.“Mungkin dulu tahun 50-an, memori 5 megabyte itu ukurannya 2 meter x 2 meter. Ngangkat mungkin lima orang, sekarang 2 terabyte se-ujung kuku. Itu basisnya apa saja, fisika semua, quantum physics,” ujarnya.
Yudi mengungkapkan, jika mahasiswa tak mau belajar fisika, maka akan berpengaruh terhadap hilirisasi inovasi teknologi itu sendiri. Dengan demikian, Indonesia tak bisa menjadi produsen teknologi.
Secara umum, ia juga menyoroti kebiasaan kebanyakan masyarakat Indonesia yang dinilai jauh dari saintifik.“Karena sekarang mungkin bapak, ibu, teman-teman mungkin tahu ya minat kehidupan sehari-hari dari masyarakat kita, ya sebagian besar mengatakan ya mungkin ada yang jauh dari sains begitu. Sehingga percaya dengan hoaks, kemudian ikut-ikutan kegiatan-kegiatan yang secara saintifik mungkin tidak ya seperti judi online, pinjol, hoaks atau misalkan yang isu-isu yang berkembang gitu di masyarakat yang jauh dari sains seperti bumi datar,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah dalam upaya diseminasi keilmuan sains kepada masyarakat, khususnya generasi muda, sebagai penerus bangsa pada masa yang akan datang. Dia menambahkan, pihaknya tengah berupaya agar minat studi fisika kembali bergairah. Pihaknya merancang pembelajran fisika yang lebih menarik seperti lewat seni. “Mungkin ada pertunjukkan seninya, kita cari sejarahnya,” ucapnya.
Jalin Kerja Sama
Yudi mengungkapkan, pihaknya hanya memiliki anggaran 15 miliar rupiah untuk menjalankan berbagai program di perguruan tinggi selama satu tahun. Pihaknya akan mendorong penguatan ekosistem saintek khususnya di masyarakat.
Dengan anggaran tersebut, kata dia, pihaknya mengupayakan agar seluruh target sampai pada kualitas dan kuantitas yang diinginkan. Untuk mendukung berbagai program pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
“Ya ada dengan LPDP gitu ya, atau dari lembaha lain untuk lebih ke mendiseminasikan ini,” terangnya.
Yudi menjelaskan, pihaknya akan menguatkan ekosistem saintek dan membumikan saintek di masyarakat. Dia berharap hal tersebut akan memicu produktivitas serta tumbuhnya ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Program unggulan yang akan dijalankan di antaranya, diplomasi saintek, pemberdayaan asosiasi ilmuah, rapsodi saintek dan seni hingga workshop saintek. Pihaknya juga akan menjalankan katalisator kemitraan berdikari dan living lab.
“Berdikari ini maksudnya riset berbasis potensi daerah untuk meningkatkan ekonomi komunitas dan daya saing industri,” tuturnya. ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 4 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji