Meta Blokir Peretas Iran di WhatsApp, Peringatkan Tim Kampanye AS untuk Waspada
Meta mengatakan peretas yang berbasis di Iran menargetkan tokoh politik dan diplomatik melalui layanan pesan WhatsApp miliknya.
SAN FRANCISCO - Meta mengatakan pada hari Jumat (23/8), pihaknya telah memperingatkan kampanye presiden AS untuk waspada setelah menemukan upaya peretasan terkait Iran menggunakan layanan pesan WhatsApp.
Pengumuman ini merupakan yang terbaru dari raksasa teknologi mengenai ancaman peretasan menjelang pemilihan umum pada bulan November antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan presiden Donald Trump, setelah Google dan Microsoft sebelumnya mengungkap upaya serupa yang dikaitkan dengan Iran.
Akun WhatsApp yang terhubung dengan "aktor ancaman" Iran mengirim pesan yang berpura-pura menjadi dukungan teknis untuk AOL, Google, Yahoo atau Microsoft, menurut Meta.
"Aktivitas jahat ini berasal dari Iran dan berupaya menargetkan individu di Israel, Palestina, Iran, Amerika Serikat, dan Inggris," kata Meta dalam sebuah posting.
"Upaya ini tampaknya difokuskan pada pejabat politik dan diplomatik, serta tokoh masyarakat lainnya, termasuk beberapa yang terkait dengan pemerintahan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump."
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya