Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyelamatkan Posindo

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Oleh Hemat Dwi Nuryanto

Kondisi PT Pos Indonesia (Posindo) sedang oleng seperti diuraikan dalam kolom Perspektif Koran Jakarta (4/2/2019). Dampaknya, karyawan sering terlambat menerima gaji. Sungguh ironis, Posindo yang memiliki cabang di seluruh kecamatan kini didera masalah keuangan yang serius. Portofolio usaha Posindo yang meliputi jasa kurir, keuangan, ritel, dan properti, sulit bersaing karena model bisnisnya belum ditransformasikan secara tuntas.

Untuk menghadapi persaingan yang ketat, Posindo membutuhkan investasi besar guna mentransformasi diri agar bisa kompetitif di era ekonomi digital. Namun, hingga kini kucuran dana segar tak kunjung tiba. Posindo perlu mencoba lagi langkah melepas sahamnya secara perdana kepada masyarakat dalam initial public offering (IPO) seperti pernah dilakukan tahun 2013, tetapi saat itu belum bisa terlaksana. Saat itu, Komite Privatisasi minta Posindo mengkaji kembali revaluasi asetnya sebelum melantai di bursa.

Mestinya ketika IPO diterapkan semua proposal bisnis Posindo mulai dari jasa logistik, perbankan, properti, hingga ritel harus mampu meyakinkan seluruh pemangku kepentingan. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Posindo 2019 untuk belanja modal harus memadai. Ada aspek penting untuk meneguhkan Posindo dalam persaingan global, di antaranya potensi insourcing dan program co-creation melalui penguatan komunitas terkait dengan media baru yang mengakar dalam pranata sosial.

Berbagai bidang usaha Posindo saat ini memerlukan transformasi. Ini meliputi layanan standar, keagenan atau kemitraan, dan layanan pengembangan seperti Poserba dengan mengacu pada konsep one stop shopping. Dinamika logistik dunia semakin menemukan bentuk yang lebih efektif dan efisien melalui prinsip insourcing.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top