Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 23 Mei 2019, 01:00 WIB

Menyadarkan Bahaya Pencemaran Lingkungan

Foto:

Judul : Penyakit akibat Lingkungan

Penulis : Prof Dr dr Anies, Mkes, Pkk

Penerbit : Ar-Ruzz Media

Cetakan : Mei 2019

Tebal : 241 halaman

ISBN : 9786023132348

Lingkungan yang sehat dapat membantu menghindarkan dari berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan. Lingkungan yang bersih akan memberi dampak berupa kehidupan yang sehat. Sebaliknya, lingkungan yang tercemar akan menyebabkan berbagai dampak buruk. Maka dari itulah keadaan lingkungan memegang peranan sangat penting dan dapat memengaruhi kehidupan manusia.

Lingkungan yang sehat memiliki tingkat kebersihan yang baik dan tidak terjadi pencemaran. Sedangkan lingkungan yang tidak sehat dan tercemar memiliki tingkat kebersihan yang buruk serta bisa dikatakan kotor. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan mewaspadai pencemaran lingkungan beserta beragam penyakit yang ditimbulkan.

Buku karya dr Anies ini menjelaskan tentang dampak dan bahaya pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya. Buku menjelaskan bahwa di Bumi ini manusia dan makhluk lainnya hidup di satu lingkungan yang sama. Lingkungan ini terdiri dari berbagai komponen. Maka, lingkungan yang menjadi tempat tinggal dan akan mempengaruhi keadaan dan kehidupan sehari-hari (hlm 46).

Buku menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai data dan laporan, saat ini penyakit yang disebabkan lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, bahkan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sekitar 12,6 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat lingkungan yang tidak sehat. Menurut catatan WHO, anak-anak dan orang dewasa yang berumur antara 50 dan 75 tahun paling merasakan dampak buruk pencemaran lingkungan (hlm 93).

Data dan laporan Kementerian Kesehatan sebagaimana dijelaskan dalam buku ini, mencatat bahwa penyakit stroke yang menyebabkan 2,5 juta jiwa melayang setiap tahun menjadi pembunuh dunia nomor satu dalam hal kematian yang berhubungan dengan lingkungan. Pada urutan berikutnya adalah penyakit jantung yang merenggut nyawa 2,3 juta jiwa (hlm 147).

Penjelasan ini tidak jauh berbeda dengan data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia yang menunjukkan bahwa stroke, jantung, ISPA, diare, dan demam berdarah menjadi penyakit berbasis lingkungan yang selalu masuk dalam 10 besar penyakit di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia.

Para aktivis sepakat bahwa tingginya penyakit berbasis lingkungan disebabkan oleh faktor lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat yang masih rendah. Berdasarkan aspek sanitasi, tingginya angka penyakit berbasis lingkungan banyak disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat dan pemanfaatan jamban yang masih rendah. Kemudian, tercemarnya tanah, air, dan udara karena limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, sarana transportaasi, serta kondisi lingkungan fisik lainnya.

Buku ini mau menyadarkan pembaca bahwa untuk menjaga kesehatan dan menghindari berbagai penyakit, cukup dengan membiasakan diri menjalani kehidupan yang bersih dan sehat. Hal ini merupakan upaya utama untuk mengurangi dan memutus rantai penyebab pencemaran lingkungan. Diresensi Nadiya Madaniya, Pustakawan Maulana Malik Ibrahim Malang

Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Khoirunnisa, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wahyu Winoto, Wawan, Zaky

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.