Mentan dan Mendes Tanam Jagung
Foto: ANTARA/Muhammad MadaTANGERANG – Dalam rangka memotivasi petani, Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, akan menanam jagung seluas 635 hektare di Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, hari ini, Rabu (20/11).
“Kami berharap kunjungan dua Menteri ini menjadi motivasi petani di 28 kecamatan makin kuat semangat bertani, guna mendukung swasembada pangan,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, Selasa.
Kunjungan Mentan dan Mendes tersebut, atas undangan Kapolda Banten dalam rangka program Polisi Peduli Pengangguran mengingat sektor pertanian terbukti banyak menyerap tenaga kerja.
Selain itu, dua menteri sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam rangka pencapaian swasembada pangan.
Selama ini, tutur Deni, pertanian jagung di Kabupaten Lebak sudah berkembang dan menjadi andalan ekonomi petani.
Bahkan, petani bisa melaksanakan tanam jagung hibrida dua kali dalam setahun. Produksinya ditampung perusahaan peternakan unggas.
Sejumlah petani memanen jagung di Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (14/10).
Dengan demikian, Deni optimistis bahwa Lebak ke depan menjadi sentra penghasil jagung terbesar di Provinsi Banten karena didukung lahan luas.
“Kami meyakini produksi jagung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan kehidupan menjadi sejahtera,” tandasnya.
Suryadi (55), seorang petani, menuturkan, selama ini pertanian jagung dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Dia rata-rata menghasilkan keuntungan bersih 25 juta/hektare. Produktivitas jagung hibrida rata-rata 7 ton/hektare.
Saat ini harga jagung dalam kondisi kering mencapai 6.000 rupiah untuk satu kilogram. Untuk itu, satu hektare bisa total menghasilkan 42 juta rupiah. Dari pendapatan sebesar itu bila dipotong biaya upah kerja, pupuk, dan benih yang bisa mencapai sekitar 17 juta rupiah, maka para petani masih dapat bisa meraup keuntungan 25 juta/hektare.
“Kami di sini, setiap panen jagung yang mencapai ribuan ton, langsung ditampung perusahaan peternakan di Balaraja, Tangerang,” jelas Suryadi.
Dia berharap ke depan tetap terus terjaga harga jagung di pasaran. Jangan anjlog karena akan merugikan petani, bahkan bisa membuat petani enggan menanam jagung. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Arne Slot Tak Menyangka Liverpool Bisa Menang Besar atas Tottenham
- Minyak Jelantah Jadi Biofuel: Pertamina Patra Niaga Hadirkan Green Movement UCO
- Postecoglou Akui Kekuatan Skuad Tottenham Terpaut Jauh dengan Liverpool
- Viral Lagi, Dokter Koas RSUD Pringadi Diduga Aniaya Pedagang Makanan
- Dishub Jakarta Sebut Alasan Penghapusan Rute Transjakarta Blok M - Kota Demi Efisiensi Subsidi