
Awas Lonjakan Demam Berdarah, Jaksel Berikan Peringatan Bagi Kecamatan dengan Kasus DBD Tertinggi
Petugas kesehatan menyiapkan obat untuk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Foto: ANTARA/Sulthony HasanuddinJakarta - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan memberikan peringatan bagi kecamatan dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di wilayahnya.
"Kami memberikan plakat merah sebagai teguran bagi kecamatan dengan kasus tertinggi," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Yudi mengatakan pemberian plakat itu sebagai peringatan bagi camat untuk berbenah menekan tingginya angka kasus DBD dan kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut.
Kemudian, ada juga pemberian bendera hitam sebagai teguran untuk kecamatan dengan kasus kematian.
Tindakan tegas ini dilakukan agar aparat kewilayahan dan masyarakat semakin terpacu untuk menjadikan wilayahnya bebas DBD dengan memiliki pola hidup yang bersih dan sehat (PHBS).
Adapun pengawasan kepada warga dan petugas di wilayah DBD tinggi itu dilakukan setiap bulan untuk dilakukan evaluasi.
Selain itu, ada juga pemberian penghargaan kepada kecamatan dengan kasus DBD terendah di Jakarta Selatan.
"Plakat hijau sebagai apresiasi untuk kecamatan dengan kasus terendah," ujarnya.
Sudin Kesehatan Jaksel juga fokus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan kecamatan dengan kasus DBS tersebut.
Peningkatan kegiatan PSN menjadi dua kali dalam seminggu.
Berdasarkan data bersih kasus DBD per kecamatan hingga awal 2025, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menangani sebanyak 2.513 kasus.
Dengan urutan dari kasus DBD tertinggi yakni di Mampang Prapatan (322), Pasar Minggu (307), Jagakarsa (291), Kebayoran Baru (275), Kebayoran Lama (275), Pesanggrahan (252), Setiabudi (250), Tebet (189), Pancoran (184), dan Cilandak (168).
Sedangkan untuk penanganan kasus DBD di DKI Jakarta mencapai 13.287 kasus dengan tertinggi berada di Jakarta Barat, yakni 3.730 hingga awal 2025.
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Mantan Kadisbudpar Cianjur benarkan diperiksa Polda Jabar soal Cibodas
Berita Terkini
-
Kepala Daerah Terpilih Harus Penuhi Janji Politik, meski Ada Efisiensi Anggaran
-
KPU dan Bawaslu RI Efisiensikan Anggaran hingga 40 Persen
-
MA Usul RUU KUHAP Atur Persingkat Sidang Perkara untuk Pidana di Bawah 7 Tahun
-
Cap Go Meh di Glodok Seakan Coba Hapus Kesedihan
-
Pendanaan Negara Harus Lebih Efektif Dorong Pertumbuhan