Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina

Menlu Kuleba Inginkan KTT untuk Akhiri Perang

Foto : AFP/Bryan R Smith

Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Senin (26/12) mengatakan bahwa negaranya menginginkan berlangsungnya sebuah konferensi untuk mengakhiri perang yang saat ini berlangsung.

Namun, ia tidak terlalu yakin apakah Russia mau berpartisipasi dalam konferensi tersebut, sebuah pernyataan yang mengindikasikan sulitnya untuk mengakhiri perang yang berlangsung di Ukraina itu.

Menlu Kuleba mengatakan bahwa pemerintahan negaranya menghendaki pelaksanaan sebuah konferensi perdamaian dalam rentang waktu dua bulan ke depan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sebagai mediatornya.

"Pemerintah Ukraina akan berupaya bekerja sama dengan PBB dalam menyelenggarakan sebuah KTT perdamaian pada Februari, yang menandai satu tahun sejak invasi Russia terhadap Ukraina," ucap Kuleba.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sebelumnya telah mengajukan sebuah rencana perdamaian 10 poin yang mencakup keluarnya Russia dari seluruh wilayah Ukraina. Ia berharap rencananya itu akan dimasukkan ke dalam agenda KTT perdamaian.

Langkah Presiden Zelenskyy itu tampaknya mengindikasikan bahwa Ukraina tengah berupaya membuat fondasi bagi perundingan perdamaian dengan Russia.

Tanggapan PBB

Merespons permintaan tersebut, PBB menanggapinya dengan sangat hati-hati.

"Seperti yang telah sekretaris jenderal katakan dalam beberapa kesempatan, ia bisa menjadi mediator jika semua pihak menginginkan dirinya menjadi mediator," ujar juru bicara PBB, Florencia Soto Nino-Martinez.

Menlu Kuleba juga mengatakan bahwa Russia harus menjalani persidangan atas kejahatan perang yang mereka lakukan sebelum negaranya berdiskusi secara langsung dengan pihak Moskwa. Namun, ia juga mempersilahkan negara lain untuk bebas menjalin hubungan dengan perwakilan Russia, seperti yang terjadi dalam perjanjian gandum antara Turki dan Russia.

Ukraina, menurut Kuleba, akan melakukan apapun untuk memenangkan perang tersebut pada 2023.

"Setiap perang berakhir melalui jalur diplomatik," kata Menlu Kuleba. "Setiap perang dapat berakhir setelah melalui upaya di medan perang dan di meja negosiasi," pungkas dia.VoA/NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top