Menko Polhukam Ingin GIT Lahirkan Pionir Pembangunan Karakter
Gerakan indonesia tertib -- Staf Ahli Kemenkopolhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi Irjen Pol Andry Wibowo (kiri) memberikan plakat kepada Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (kanan) saat acara Rembuk Gerakan Indonesia Tertib di Kuta, Badung, Bali, Rabu (3/7). Kegiatan yang digelar Kemenkopolhukam tersebut mengusung tema Budaya Tertib Menuju Indonesia Emas, diikuti 300 peserta dari perwakilan aparat keamanan, tokoh agama, tokoh adat, organisasi masyarakat, pecalang, dan pelajar.
Foto: ANTARA/BNyoman Hendra WibowoBADUNG - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menginginkan agar Rembug Gerakan Indonesia Tertib (GIT) akan melahirkan pionir pembangunan karakter manusia.
"Melalui forum ini kami berharap para peserta mendapat bekal untuk menjadi pionir pembangunan karakter manusia yang tertib, saya mengajak marilah kita bekerja keras dengan tulus ikhlas," kata dia, di Kabupaten Badung, Bali, Rabu (3/7).
Kemenko Polhukam menunjuk Bali sebagai lokasi Gerakan Indonesia Tertib setelah sebelumnya dilakukan di Riau, dimana kegiatan dibalut dengan bimbingan materi oleh Dukcapil Kemendagri, Polri, dan Pemprov Bali.
Menko Polhukam yang hadir secara daring meyakini para pemateri sudah kompeten dalam membimbing 300 peserta yang terdiri dari organisasi kemasyarakatan dan tokoh-tokoh di Bali, dengan topik yang dibahas seperti upaya peningkatan tertib administrasi kependudukan, tertib lalu lintas, dan peran serta kelompok masyarakat dalam mendorong perilaku tertib di ruang publik.
Hadi Tjahjanto menilai upaya membangun karakter manusia ini penting, sebab secara global masyarakat sedang dihadapkan dengan berbagai dinamika ekonomi, sosial, budaya, dan politik termasuk Indonesia saat ini.
Dinamika yang terjadi menurutnya tidak luput dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga banyak yang harus diadaptasi.
"Ini adalah tantangan bagi kita untuk terus beradaptasi melalui percepatan dan transformasi pembangunan infrastruktur ekonomi, sosial, budaya serta pembangunan sumber daya manusia," ujarnya.
Menko Polhukam menyampaikan Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dimana Gerakan Indonesia Tertib ini merupakan program di dalamnya.
Gerakan ini kemudian menjadi implementasi dari prioritas nasional revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan maksud untuk mengubah perilaku masyarakat Indonesia agar menjadi lebih tertib dengan mematuhi peraturan.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengaku senang karena Pulau Dewata ditunjuk sebagai salah satu percontohan.
Pembangunan karakter manusia di Bali sebagai daerah pariwisata menurutnya penting, sebab pemahaman terkait ketertiban seperti dalam hal administrasi kependudukan dan lalu lintas akan berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Meski secara umum Bali dinilai tertib, Sang Made tak dapat memungkiri ada peristiwa yang menggambarkan perilaku tidak tertib yang mengganggu kenyamanan masyarakat lokal dan wisatawan.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan rebug yang mengajak peserta menjadi pionir pembangunan karakter manusia, Pulau Dewata dapat menjadi lebih aman dan damai sehingga orang yang datang bisa menikmati keindahannya.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia