Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Etika dan Etiket Komunikasi Sosial di Era Digital

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, berkata benar saja belum cukup. Dalam konteks komunikasi sosial, seorang penyampai informasi hendaknya juga "bijaksana". Artinya, di samping berdasarkan kebenaran, orang juga harus mendasarkan perkataannya dengan kebijaksanaan. Ini berkaitan dengan nilai-nilai etis yang hidup di satu masyarakat. Terlebih kita berkomunikasi dalam tatanan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia, dengan keragaman latar belakang budaya, suku, agama, dan sebagainya. Jangan sampai apa yang kita katakan menyakiti dan melukai sesama.

Selain etika, etiket juga penting. Etiket berasal dari kata "etiquette" (Perancis) yang berarti seperangkat kebiasaan dan aturan dalam berperilaku dengan menjunjung tinggi kesopanan. Etiket komunikasi tak lepas dari konteks kebudayaan tempat komunikasi itu dilangsungkan (hlm 131). Penulis memberi perhatian pada fenomena komunikasi di media sosial saat ini, di mana banyak orang seakan kehilangan etika dan etiket. Hal ini tampak dari sikap yang kurang atau tidak menghargai orang lain. Ketika menulis status, komentar, dan membagikan konten, warganet sering melupakan etika dan etiket komunikasi.

Hal tersebut diperparah merebaknya konten-konten negatif seperti hoax, ujaran kebencian (hate speech), hingga kampanye hitam yang marak menjelang pemilu seperti sekarang. Dalam bahasan khusus bertajuk "bahaya politisasi medsos", penulis memaparkan terungkapnya sindikat penyebar hoax dan ujaran kebencian Saracen beberapa waktu lalu yang menunjukkan bagaimana kepentingan politik berusaha menguasai media sosial. Gerakan yang punya sekitar 800.000 akun Facebook yang tersebar di Indonesia dan dunia ini sangat berbahaya karena bisa menghancurkan tatanan keharmonisan masyarakat (hlm 155).

Melihat bahaya besar ketika komunikasi tak dibarengi etika tersebut, penulis melihat pentingnya pendidikan etika dan etiket komunikasi. Hal ini bisa dibangun tidak hanya melalui pendidikan formal di sekolah, namun juga dari lingkungan keluarga, lingkungan sekitar masyarakat, hingga lingkungan kerja. Nilai-nilai etis dalam komunikasi harus ditanamkan dan ditumbuhkan sejak dini, agar orang bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bisa menjaga perkataannya, demi menjaga keharmonisan sosial dengan sesama.

Diresensi Al-Mahfud, alumni STAIN Kudus

Komentar

Komentar
()

Top