Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Etika dan Etiket Komunikasi Sosial di Era Digital

A   A   A   Pengaturan Font

ISBN : 978-979-21-5520-4

Komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan. Dengan komunikasi, manusia berhubungan dengan orang lain. Di sini muncul apa yang disebut komunikasi sosial. Komunikasi sosial mengandung makna untuk membangun jaringan hubungan individu dan antarkelompok sosial dalam berbagai dimensi. Masalahnya, di era digital tatanan komunikasi sosial kerap dirusak penyebaran berita bohong (hoax), ujaran kebencian (hate speech), provokasi, dan sebagainya. Komunikasi tak menghasilkan makna dan pengertian, namun justru memancing emosi, amarah, dan kebencian.

Buku ini memaparkan berbagai prinsip dasar tentang etika dan etiket komunikasi. Penulis melihat pentingnya menghadirkan tinjauan etis dalam bidang komunikasi karena semakin maraknya hasutan, provokasi, dan ujaran kebencian di media sosial dewasa ini. Melalui paparannya, penulis berharap pembaca kembali mengingat nilai-nilai dasar dalam berkomunikasi sehingga tidak mudah terjerumus dalam pengaruh hal-hal negatif tersebut.

Dasar pertimbangan etis dalam komunikasi sosial adalah kemanusiaan dan kebebasan. Dasar kemanusiaan artinya setiap gerak dan dunia komunikasi sosial harus mengingat kembali peran manusia sebagai subjek utama dalam kegiatan komunikatif, yang artinya memiliki tanggung jawab moral kemanusiaan. Dasar kebebasan artinya setiap individu memiliki hak dan kebebasan berbicara dan berpendapat. Namun, penulis menekankan bahwa kebebasan di sini harus dibarengi dengan sikap tanggung jawab (hlm 114-116).

Salah satu hal penting dalam komunikasi adalah kebenaran. Kita memiliki tanggungjawab mengatakan kebenaran atau keabsahan dari setiap informasi yang kita katakan. Penulis melihat, ada dua hal terkait kebenaran dalam perkataan (la veridicita). Pertama, kebenaran ini terkait dengan amanat atau perintah hati nurani yang bersih. Kedua, kebenaran perkataan dalam komunikasi sosial terkait dengan seluruh kepribadian pembawa berita. Ini tak hanya terletak pada unsur bahasa yang digunakan, tapi juga tingkah laku spontan reflektif (hlm 84-85).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top