Jumat, 14 Mar 2025, 07:35 WIB

Menhub sebut Terminal Giliwangan Siap Hadapi Angkutan Lebaran

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan uji kelaikan bus di Terminal Giliwangan, Yogyakarta.

Foto: Antara

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan Terminal Giliwangan siap menghadapi angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 H, dengan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan para pemudik selama periode tersebut.

Menhub mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan kesiapan angkutan Lebaran di Tipe A Giwangan, Yogyakarta serta memastikan pelayanan dan keselamatan penumpang berjalan dengan baik.

"Saya lihat revitalisasi Terminal Giwangan sudah bagus, nanti mohon dipelihara dengan baik. Kami memastikan sarana dan prasarana di Terminal Giwangan siap menyambut kedatangan pemudik Lebaran 2025," kata Menhub sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan bahwa Terminal Giwangan diprediksi menjadi terminal tujuan terpadat pada masa angkutan Lebaran 2025.

"Saya telah meninjau Terminal Giwangan karena di sini adalah salah satu terminal tujuan pemudik yang terpadat pada saat Lebaran," ujarnya.

Kendati demikian, pada saat melakukan pengecekan, Menhub menemukan satu unit bus dalam kondisi tidak laik jalan, sehingga dia melarang bus beroperasi.

"Saya melakukan ramp check bus, dan menemukan ada satu bus yang tidak laik operasi," ujar Menhub.

Satu unit bus dalam kondisi yang tidak laik jalan tersebut adalah bus dengan rute Purwokerto-Purworejo-Yogyakarta-Solo. Dari hasil pemeriksaan administrasi, Kartu Uji Berkala bus tersebut sudah habis masa berlakunya sejak 16 Mei 2024.

Sementara Kartu Pengawasan (Izin Penyelenggaraan Angkutan AKAP) habis masa berlakunya sejak 2 Oktober 2024.

Menhub menyatakan bus tersebut tidak laik jalan dan dilarang beroperasi mengangkut penumpang sampai dengan dipenuhinya kewajiban administrasi (mengurus Uji Berkala dan Kartu Pengawasan).

"Ada satu bus yang tidak layak untuk dioperasionalkan dan tadi saya minta untuk tidak dioperasionalkan karena dari sisi administrasinya tidak lengkap," jelasnya.

Menhub kemudian menempelkan stiker tidak laik operasi pada kaca depan bus tersebut.

"Ini untuk menjamin juga keselamatan dan kenyamanan penumpang, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di jalan," tegas Menhub.

Menhub mengatakan bahwa uji kelaikan transportasi terus digencarkan untuk menghadapi Angkutan Lebaran 2025, guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan selama periode tersebut.

Kemenhub mencatat, hingga 8 Maret 2025, telah selesai dilakukan ramp check atau uji kelaikan terhadap 60,67 persen atau 18.746 unit bus, terhadap 85,49 persen atau 660 unit kapal, 68,47 persen pesawat, 60,66 persen atau 1.547 unit lokomotif kereta serta terhadap 43 persen atau 70 unit kapal penyeberangan.

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi guna menghadapi masa Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025.

Kesiapan sarana dan prasarana transportasi untuk Angkutan Lebaran tersebut yakni sebanyak 30.451 unit bus yang tersedia di 115 terminal, 772 unit kapal laut yang tersedia di 264 pelabuhan.

Selanjutnya 404 unit pesawat di 60 bandar udara, 2.550 unit lokomotif dan kereta, baik antarkota maupun regional, serta 187 unit kapal penyeberangan di 14 lintas pelabuhan penyeberangan.

"Hari puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada tanggal 28 Maret 2024, namun demikian karena telah disetujuinya pemberlakuan work from anywhere (WFA), maka kami juga mengantisipasi apabila terjadi kepadatan/kegiatan mudik yang mulai berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025," katanya lagi.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: