Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 23 Des 2024, 01:20 WIB

Menggembirakan, Sekitar 1.400 Orang Mantan Anggota Jemaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro (kanan), dalam Peluncuran Buku Seri “Tercerahkan Dalam Kedamaian” yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pekan lalu.

Foto: koran jakarta/tangkapan layar/Muhamad Marup

SOLO - Ribuan orang mantan anggota Jemaah Islamiyah(JI) dari Keresidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang mendeklarasikan pembubaran diri di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12).

Deklarasi yang dibacakan bersama-sama tersebut, salah satunya mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

Selain itu, pada deklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jemaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem atau tatharruf.

Mereka juga menyatakan siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logis.

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo mengapresiasi tokoh-tokoh yang telah berdedikasi mengajak mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk berjihad yang sesungguhnya, yakni membela bangsa dan negara.

“Kami telah menyaksikan bahwa mereka telah menunjukkan komitmen untuk kembali ke NKRI,” katanya.

Cegah Radikalisme

Terpisah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya peran pendidikan dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Menurutnya, pendidikan memiliki peran fundamental dalam membangun masyarakat yang tangguh dalam menghadapi ideologi radikalisme.

“Saya percaya bahwa pendidikan memiliki peran fundamental dalam membangn masyarakat yang tangguh terhadap segala bentuk radikalisme dan terorisme,” ujar Satryo saat menghadiri Peluncuran Buku Seri “Tercerahkan Dalam Kedamaian” yang diselenggarakan BNPT, pekan lalu.

Sementara itu, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono mengatakan peluncuran buku ini merupakan wujud dari tanggung jawab pemerintah dalam mencegah terorisme.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.