Menggali Kebebasan dalam Citra Batik Nusantara
Sementara itu Menperind Airlangga Hartarto, menambahkan agar industri batik menjadi sektor ramah lingkungan. Industri batik mulai memperkenalkan bahan baku baru seperti dari serat rayon atau memanfaatkan biji kapas sehingga dengan material baru ini menghasilkan produk yang lebih menarik dan kompetitif.
"Penggunaan zat warna alam pada produk batik juga merupakan solusi dalam mengurangi dampak pencemaran bahkan menjadikan batik sebagai eco-product yang bernilai ekonomi tinggi," paparnya.
Pengembangan zat warna alam dinilai turut mengurangi importasi zat warna sintetik. Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif dan dinamis, preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan terus meningkat. Batik warna alam hadir menjawab tantangan tersebut dan diyakini dapat meningkatkan peluang pasar. ima/R-1
Memupuk Kreativitas dan Jaringan
Sebanyak 260 booth perajin batik yang hadir dalam gelaran GBN 2019 setidaknya dapat menjadi gambaran bagaimana batik berkembang. Corporate Secretary BNI, Meiliana, mengatakan, BNI kembali mendukung sepenuhnya kegiatan GBN 2019 bersama YBI.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya