Menggali Kebebasan dalam Citra Batik Nusantara
Batik tak lagi berkonotasi tua dan kuno, namun warisan leluhur ini mencitrakan kebebasan, kedinamisan, serta keceriaan sesuai dengan generasi saat ini.
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya ragam kebudayaan, salah satunya kebudayaan bendawi yaitu BATIK. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Berbagai upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik semakin meningkat dan beragam. Salah satunya penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI).
Pameran GBN 2019 ini mengangkat tema Lestari Tak Berbatas, yang memiliki arti batik sebagai warisan luhur tidak lagi berkonotasi kuno. Diangkatnya batik Sumatera sebagai highlight pameran kali ini tak lain karena corak serta motifnya yang beragam, serta warna-warna yang berbeda dari warna batik dari Pulau Jawa.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya