Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan! Kian Bergantung pada Impor, Perang Rusia - Ukraina Pecahkan Rekor Kelaparan Parah di Sejumlah Negara Ini, Bagaimana Bisa?

Foto : Worldvision

Ilustrasi kelaparan di Afrika

A   A   A   Pengaturan Font

Setidaknya 18 juta orang menghadapi kelaparan parah di Sahel, bagian Afrika tepat di bawah Gurun Sahara di mana para petani mengalami produksi pertanian terburuk selama lebih dari satu dekade. Kelaparan ini diperparah setelah Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada 24 Februari. Pasalnya, hampir semua gandum yang dijual di Somalia berasal dari Ukraina dan Rusia, yang telah menghentikan ekspor mereka melalui Laut Hitam.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa diperkirakan 13 juta orang menghadapi kelaparan parah di wilayah Tanduk Afrika sebagai akibat dari kekeringan yang berkepanjangan dan akan semakin memburuk ketika musim paceklik tiba di akhir musim panas.

"Kelaparan akut melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan situasi global terus memburuk. Konflik, krisis iklim, COVID-19, dan melonjaknya biaya makanan dan bahan bakar telah menciptakan badai yang sempurna - dan sekarang kita menghadapi perang di Ukraina yang menumpuk malapetaka di atas malapetaka," ujar Direktur Eksekutif WFP David Beasley seperti dikutip dari AP.

UNICEF bahkan memperingatkan kemungkinan naiknya biaya makanan terapeutik untuk anak-anak kurang gizi hingga 16 persen selama enam bulan ke depan karena perang di Ukraina dan gangguan terkait pandemi.

Menurut PBB, negara-negara Afrika mengimpor 44 persen gandum mereka dari Rusia dan Ukraina antara 2018 dan 2020. Bank Pembangunan Afrika telah melaporkan kenaikan 45 persen dalam harga gandum di benua itu.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top