![Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas](https://koran-jakarta.com/images/article/mengenal-klientelisme-politik-ketika-untung-rugi-mengalahkan-etnisitas-230516133321.jpg)
Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas
![Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas](https://koran-jakarta.com/images/article/mengenal-klientelisme-politik-ketika-untung-rugi-mengalahkan-etnisitas-230516133321.jpg)
Mobilisasi Etnis Leihitu di Pilkada Maluku Tengah 2017.
Misalnya di Pilkada Maluku Tengah, jejaring klientelisme yang dirawat oleh petahana, digunakan kembali untuk memenangkan keluarganya di DPR, DPD, dan DPRD. Petahana menggunakan jejaring klientelisme yang dirawat melalui birokrasi, pemimpin, dan lembaga adat.
3. Karakter relasi klientelisme yang lebih fleksibel
Berbeda dari politik etnis yang kaku dan terbatas, klientelisme membuka ruang bagi kandidat dan elit penyedia dukungan untuk bernegosiasi sesuai keuntungan politik masing-masing. Ini semua tidak memerlukan kesamaan etnis, sehingga bisa dilakukan juga oleh pemimpin etnis dengan kandidat dari etnis yang berbeda.
Memang, jejaring klientelisme menjadi semacam struktur mobilisasi dukungan. Namun, hubungan politik yang berlangsung di dalamnya menjadi sangat dinamis, bisa dilakukan oleh siapapun, dengan membawa kepentingan politik apapun.
Dengan adanya klientelisme, pertukaran klientelistik antara pemimpin etnis dan kandidat tetap bisa terjadi. Sentimen etnisnya hanya akan digunakan secara simbolik, dan secara diam-diam tetap melayani kepentingan personal elit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya