![Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas](https://koran-jakarta.com/images/article/mengenal-klientelisme-politik-ketika-untung-rugi-mengalahkan-etnisitas-230516133321.jpg)
Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas
![Mengenal Klientelisme Politik, Ketika Untung-Rugi Mengalahkan Etnisitas](https://koran-jakarta.com/images/article/mengenal-klientelisme-politik-ketika-untung-rugi-mengalahkan-etnisitas-230516133321.jpg)
Mobilisasi Etnis Leihitu di Pilkada Maluku Tengah 2017.
Namun, praktik demokrasi elektoral yang semakin terbuka pasca reformasi mendorong mobilisasi politik melalui pertukaran politik secara klientelistik (relasi yang bersifat timbal balik). Hubungan ini terjadi antara kandidat dan elit penyedia dukungan seperti, ketua lembaga adat, kepala desa maupun tokoh masyarakat yang dihormati - dan tidak harus berdasarkan ikatan etnis.
Ikatan primordial antara kandidat dan elit ini yang kemudian membentuk jaringan klientelisme - ketika para pemilih memberikan dukungan elektoral bagi para politikus dengan imbalan.
Mengenal klientelisme
Allen Hicken profesor di Departemen Ilmu Politik, University of Michigan, yang fokus meneliti institusi politik di negara-negara berkembang, mengartikan klientelisme sebagai hubungan pertukaran timbal balik dan hierarkis yang dibentuk melalui pertukaran sumber daya material atau non-material antara kandidat dan pemilih.
Pertukaran klientelistik dimediasi oleh aktor perantara sebagai penyedia dukungan yang umumnya adalah pemimpin etnis. Praktik klientelisme tidak didasarkan pada ikatan primordial tetapi kalkulasi rasional (untung-rugi) antara kandidat dan pemilih.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya