Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Beksi Kampung Sawah

Foto : KORAN JAKARTA/PERI IRAWAN

PENDEKAR BEKSI I Madanih (67), seorang pendekar Beksi sedang memperagakan keahliannya mengeluakan jurus dasar beksi dengan ciri khas pukulan menghadap ke atas, Minggu (5/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Laki-laki itu terlihat memasang kuda-kuda. Tampak dia mengambil napas panjang. Pandangan matanya terlihat lurus dengan tangannya yang dikepalkan. "Braaaaaak," terdengar suara keras seperti papan yang patah, saat kaki lelaki ini dihentakkan memulai jurusnya. Selanjutnya, pria tersebut melancarkan pukulan dengan kepalan terbalik dengan gerakan bahu sepenuhnya.

Begitulah aksi silat yang diperagakan oleh Miftah (40) di halaman pos ronda RT 02 RW 01 Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (5/5), sejumlah penggiat seni beladiri Beksi berkumpul. Tepat, sehari sebelum ibadah bulan Ramadan.

Dari Petukangan awalnya Beksi tumbuh subur dan menyebar ke wilayah lainnya bahkan sampai Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Tak jarang, seni beladiri Beksi ini selalu ditampilkan dalam seni palang pintu Betawi. Jawara yang berpakaian tradisional pria Betawi dan dilengkapi golok, beradu pantun dengan nuansa komedi. Kekocakan jawara inilah yang mengundang warga bergelak tawa.

Tapi tidak malam itu. Jawara-jawara dari berbagai perguruan Beksi tampak serius memikirkan perkembangan seni bela diri khas Betawi ini ke depannya. Satu per satu jawara menampilkan kebolehannya bermain pukul (memperagakan jurus, red), walau sebentar.

Topeng ondel-ondel yang dipasang di tiang bambu, iringan musik Betawi dan sajian cemilan tradisional Betawi menambah keakraban para jawara malam itu. Beragam jurus Beksi pun ditampilkan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top